Stadion GBT Belum Fix Digunakan Untuk Piala Dunia
Sudah adanya penetapan enam stadion yang digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20 2021 ternyata dibantah oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Ia menyebutkan, bahwa belum ada satu pun dari 11 stadion yang didaftarkan ke FIFA telah resmi menjadi host city, termasuk Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini menyatakan bahwa status stadion yang menjadi markas Persebaya Surabaya ini belum fix menjadi salah satu venue yang akan digunakan sebagai salah satu dari enam venue gelaran Piala Dunia U-20 2021.
Ia menyebutkan, saat ini FIFA selaku federasi sepak bola dunia belum menetapkan satu pun stadion di Indonesia sebagai venue Piala Dunia U-20 2021. Iwan bahkan menegaskan bahwa saat ini sebanyak 11 stadion sedang bersaing agar terpilih sebagai salah satu tempat hajatan akbar tersebut.
Sebanyak 11 tersebut adalah Stadion Utama Riau di Pekanbaru, Stadion Gelora Sriwijaya di Palembang, Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakansari di Bogor, Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang, Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung Barat, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Manahan di Solo, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, serta Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.
“Secara nominasi ada 11 stadion, rencana awal FIFA hanya memberi peluang empat, tapi kita negosiasi lagi jadi enam yang akan dijadikan tempat penyelenggaraan dan sudah disetujui. Pencoretan nanti di bulan Maret ketika FIFA datang,” ungkap Iwan usai acara Sarasehan Suporter di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Hanya saja, Iwan tetap berharap GBT bisa menjadi salah satu tuan rumah karena banyak faktor pendukung yang cukup bagus bila stadion ini menjadi host city. Bahkan, ia meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan dukungan penuh terhadap persiapan GBT sebagai salah satu venue yang bersaing menjadi tuan rumah.
“Semua kita dukung, tapi kita lihat tingkat keseriusannya dan faktor pendukung. Surabaya punya banyak hal yang bisa mensukseskan gelaran ini. Sehingga tepat kalau GBT jadi tuan rumah. Tapi, akan kami pantau lagi persiapan dan keseriusannya,” kata Iwan.
Karena itu, ia mengatakan, saat ini ia turun langsung bersama tim untuk melihat seperti apa kesiapan dari 11 daerah tersebut. Seperti yang dilakukan dalam dua hari, Minggu 9 Februari 2020 sampai Senin 10 Februari 2020 di Jawa Timur.
Hari ini, ia memulai inspeksinya ke empat stadion pendamping untuk latihan tim. Keempat stadion tersebut adalah di Stadion Gelora Delta dan Stadion Jenggolo di Sidoarjo, serta Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Karanggayam di Tambaksari, Surabaya.
Iwan mengatakan, pemantauan langsung ini agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah yang nantinya akan dibackup penuh oleh pemerintah pusat. Apalagi, momen ini sangat langka dan sulit untuk dilakukan ulang dalam waktu singkat.
“Tentu ada perbaikan kepada lima lapangan untuk latihan. Nanti kami akan kembali memantau dan akan diapprove FIFA. Mudah-mudahan Jatim bisa ditunjuk. Bulan Maret mereka (FIFA) akan datang. Perbaikan apapun akan didukung pemda yang akan dibackup maksimal oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR,” ujarnya.
Menurutnya, yang paling perhatian serius adalah bagaimana akses jalan dan jarak dari hotel menuju tempat latihan maupun menuju ke stadion pertandingan. Kemudian fasilitas lapangan seperti rumput lapangan, lampu stadion, ruang ganti pemain, tribun penonton, dan fasilitas pendukung lainnya juga harus berstandar internasional.