Operasi Pasar Gula di Banyuwangi Diserbu Pembeli
Untuk menstabilkan harga gula pasir, Bulog melakukan operasi pasar, Selasa, 19 Mei 2020. Operasi pasar itu dilakukan di Pasar Induk Banyuwangi. Selain gula pasir, pada operasi pasar ini Bulog juga menjual beberapa jenis komoditas lain seperti beras, tepung terigu, dan minyak goreng.
"Hari ini kita mendapatkan instruksi untuk melakukan operasi pasar sampai beberapa hari ke depan," kata Kepala Bulog Sub Divisi Regional V Banyuwangi, Prima Agung.
Menurut Prima, Bulog sudah mendapatkan pasokan gula pasir sebanyak 25 ton sekitar seminggu lalu. Gula pasir ini merupakan gula rafinasi yang diolah di pabrik gula milik Bulog di Blora, Jawa Tengah. 25 ton ini merupakan pasokan tahap pertama.
"Tahap kedua hari ini akan datang lagi sekitar 50 ton," jelasnya.
Begitu datang, pasokan gula pasir tahap pertama langsung didistribusikan ke toko-toko kecil dan Rumah Pangan Kita (RPK). RPK merupakan toko pangan milik Bulog. Dari 25 ton gula yang datang, saat ini di gudang Bulog hanya tersisa beberapa ton saja.
"Untuk operasi pasar hari ini kita sediakan dua ton gula pasir dengan harga Rp12.500 per kilogram," jelasnya.
Operasi pasar ini langsung diserbu masyarakat. Maklum saja, di pasaran harga gula pasir masih berkisar Rp16 ribu sampai Rp18 ribu per kilogram. Agar tidak terjadi aksi borong, Bulog membatasi setiap orang maksimal hanya diperbolehkan membeli 2 kilogram saja.
"Ini murah sekali, saya beli di toko dekat rumah saya masih Rp16.500 sekilo," kata salah seorang pembeli, Siska, 45 tahun, warga Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Usaha Mikro, Nanin Oktaviantie menyatakan, stok gula pasir sampai lebaran dipastikan aman. Berdasarkan laporan dari tim monitoring, dari beberapa pasar yang ada di Banyuwangi ada stok kurang lebih 30 ton lebih.
"Ini belum dari distributor lainnya. Kurang lebih ada 30 sampai 50 ton sampai menjelang lebaran untuk yang gula pasir," tegasnya.