Stabilkan Harga, Blitar Kampanye Konsumsi Daging Ayam dan Telur
Hari ayam dan telur Indonesia diperingati di Alun Alun Kabupaten Blitar, di Kanigoro Minggu 15 Oktober 2023. Kegiatan itu sebagai upaya mendorong masyarakat mengkonsumsi telur.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Endah Aryani mengatakan, acara ini dilakukan untuk mengkampanyekan masyarakat makan telur meningkat. Yaitu di hari ulang tahun ayam dan telur. "Acara dipusatkan di Blitar karena merupakan sentra produsen dari telur dan juga daging ayam untuk,” tegasnya di Blitar pada Minggu 15 Oktober 2023.
Pada peringatan hari telur Indonesia di Alun-Alun Kabupaten Blitar, para pejabat dan masyarakat hadir dan diajak makan telur bersama-sama.
Menurut Endah Aryani, produksi telur ayam porsinya ada 35 persen, dari produksi secara nasional. Sedangkan untuk pengendalian harga, menggunakan suplay and demande (penawaran dan permintaan ) untuk dilakukan analisa terus-menerus.
Tujuannya, lanjut Endah, agar tidak menyumbang inflasi, sehingga ada balance antara produksi dan konsumsi di peternak masyarakat. Juga harapan dukungan dari stakeholder dari pemerintah pusat, Dirjen PKH, Bapenas, asosiasi peternak, koperasi, dan dinas pendidikan.
“Ini merupakan suporting dari solusi dari permasalahan yang kita hadapi bersama, bergandengan bersama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada,” jelasnya.
Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Agung Suganda mengatakan, produksi telur selalu surplus. Juga produksi daging ayam dan telur, berapapun kebutuhan, peternak bisa memenuhi.
“Saat ini hanya bagaimana kelebihan daging ayam dan telur tidak menyebabkan harganya turun," tegasnya pada wartawan di Blitar Minggu 15 Oktober 2023.
Agung menjelaskan produksi daging ayam tahun 2023 tumbuh 3,98 persen, telur ayam tumbuh 5,19 persen. Untuk daging ayam 6,1 juta ton, sedangkan kebutuhannya 5,8 juta ton.
"Untuk telur saat ini surplusnya 235 ribu ton atau sekitar 4,5 persen dari produksi nasional kita dan angka konsumsi telur 21,1 kilogram per kapita per tahun, sehingga per kapita pertahunnya hanya memakan 0,8 butir dan jadi belum ada satu butir,” papar Agung.
Harusnya lanjut Agung, kalau mau ideal, karena daging dan telur merupakan sumber protein, konsumsi perkapita per tahunnya harus ditingkatkan lagi, sekitar angka 20-an dengan konsumsi daging dan telur terus meningkat. “Karena itu salah satunya yang menyebabkan jumlah stunting menurun," ungkapnya.
Dikatakan Agung, saat ini harga daging ayam sedikit turun di tingkat peternak. Maka perlu diupayakan pengendalian produksi tidak berlebih, sehingga harga daging ayam di tingkat peternak kembali normal lagi.
"Konsumsi daging dan telur sebetulnya ada pertumbuhan, hanya masalahnya konsumsi, tergantung kepada demand perbulan juga, pada kondisi- kondisi tertentu dimana saat musim seperti hajatan, kenduri itu bisa naik. Tetapi saat musim suro, muharam cenderung turunnya,” ungkapnya.
Ditambahkan Agung, bahwa promosi seperti ini harus dorong. Tujuannya, agar harga telur 1 kg tidak lebih rendah dari satu bungkus rokok. “Terus kita dorong,” tandasnya.
Advertisement