Stabilkan Harga Beras, Bulog Banyuwangi Gelar Operasi Pasar
Badan Urusan Logostik (Bulog) Banyuwangi melakukan operasi pasar (OP) komoditi beras dan bahan beberapa kebutuhan pokok lainnya. OP ini dilakukan untuk menstabilkan harga bahan pokok khususnya beras.
Kepala Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun, menyatakan, kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Banyuwangi tetapi juga hampir di seluruh Indonesia. Salah satu penyebabnya, saat ini petani belum ada yang panen padi. “Panen ini diperkirakan awal Maret atau minggu kedua,” jelasnya, Rabu, 1 Februari 2023.
Selain itu, menurut Harisun, pada tahun 2022 lalu terjadi gagal panen atau produktivitas padi tidak sesuai harapan penghasil padi. Penyebab gagal panen ini adalah faktor alam seperti banjir yang terjadi di sejumlah daerah.
Menyikapi kondisi ini, sesuai isntruksi dari pusat, Bulog Banyuwangi terus memberikan pasokan ke toko-toko dan ritel-ritel. Bulog juga melakukan poperasi pasar bekerjasama dengan Pemda Banyuwangi. Harisun menyebut, operasi pasar oleh Bulog Banyuwangi sudah dilakukan Desember tahun 2022.
“Cuma untuk tahun 2023 ini kita mulai tanggal 30 januari 2023 di Kecamatan Wongsorejo, hari ini dilakukan di Kalipuro,” bebernya.
Melalui operasi pasar ini, lanjutnya, diharapkan masyarakat bisa menikmati harga beras yang sesuai dengan harga eceran tertinggi yakni beras medium Rp9.450 per kilogram. Dalam operasi pasar ini, pihaknya juga menjual komoditi lain seperti minyak goreng ‘Minyak Kita’ kemasan botol Rp14.000 per liter, gula Rp13 ribu per kilogram.
“Jadi kita ada beras premium juga, barangkali ada masyarakat yang nenginginkan beras premium tapi beras premium rata-rata Rp11.500,” tegasnya.
Operasi pasar ini, menurut Harisun, sesuai jadwal awal akan digelar sampai 28 Februari nanti. Operasi pasar ini dilaksanakan di seluruh Banyuwangi secara bergilir. Jika jadwal ini sudah terselesaikan, pelaksanaan operasi pasar akan dilaksanakan lagi sesuai jadwal awal pada awal bulan berikutnya. “Nanti kita ulang lagi awal bulan sampai harga sampai turun,” tegasnya.