Stabilisasi, Bulog Banyuwangi Gerojok 20-30 Ton Beras Tiap Hari
Bulog Banyuwangi gencar melakukan operasi pasar untuk menekan harga beras yang terus merangkak naik. Dalam sehari, rata-rata Bulog Banyuwangi menggelontorkan 20 sampai 30 ton beras untuk stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP).
Menurut Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun, sejak Januari 2024 pihaknya terus melakukan operasi pasar (OP) untuk menstabilkan harga komoditi pangan, khususnya beras. untuk operasi pasar terjadwal yang dilakukan bersama Pemkab Banyuwangi.
“Untuk OP yang sudah terjadwal di masing-masing kecamatan rata-rata 9 sampai 10 ton,” jelasnya, Rabu, 21 Februari 2024.
Tidak hanya itu, setiap hari Bulog Banyuwangi juga melakukan dropping beras ke pasar-pasar baik pasar modern maupun pasar tradisional mulai dari wilayah Kecamatan Wongsorejo hingga Kalibaru. Sehingga setiap harinya, Bulog Banyuwangi menggelontorkan beras antara 20 sampai 30 ton per hari.
“Mulai Januari sampai hari ini kita sudah 1.100 ton untuk menggelontorkan beras SPHP ke masyarakat,” tegasnya.
Harisun menyebut, intervensi melalui operasi pasar ini secara persentase hanya sekitar 10-20 persen memengaruhi harga di pasar. Namun menurutnya, ini salah satu langkah yang sangat riil sebagai bentuk kehadiran pemerintah melalui Bulog untuk membantu masyarakat.
“Memastikan harga pangan bisa terjangkau oleh masyarakat, karena ini langsung pada pembeli,” katanya.
Pada bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, Bulog akan menambah titik operasi pasar. Langkah ini diambil karena pada bulan Ramadhan tingkat konsumsi masyarakat pasti lebih banyak dari hari biasa. Penambahan titik OP ini akan disesuaikan dengan personil dan armada.
Untuk stok beras di Bulog Banyuwangi, Harisun memastikan aman untuk beberapa bulan kedepan. Dia menyebut, stok beras di gudang Bulog Banyuwangi per Selasa, 20 Februari kemarin masih 5.500 ton.
“Stok kita tiga bulan ke depan masih aman,” ujarnya.
Advertisement