SRPB Jatim Latih SMA Negeri 2 Nganjuk Program Aman Bencana
Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana Jawa Timur (SPRB Jatim) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) mengedukasi masyarakat melalui Program SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana). Kegiataan SPAB dilakukan di SMA Negeri 2 Nganjuk yang merupakan tujuan berikutnya dari serangkaian Road Show SPAB.
SMA Negeri 2 Nganjuk dipilih lantaran termasuk salah satu sekolah unggulan yang berlokasi di pusat Kota Nganjuk, Jawa Timur. Mengkutip Inarisk Personal, potensi bahaya yang ada di sekolah di urutan pertama adalah covid. Disusul dengan banjir di urutan kedua, dan gempa dengan potensi rendah di urutan ketiga.
Diikuti oleh Seluruh Elemen Sekolah
Program SPAB ini diikuti oleh seluruh elemen sekolah. Mulai dari Kepala Sekolah, Dr. Rita Amalisa, staf, dewan guru, petugas kebersihan, hingga penjaga sekolah. Selain itu pembina pramuka, perwakilan komite, dan siswa.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini pihak stakeholders mampu mengkaji dokumen risiko lengkap dengan cara pemasangan rambu jalur evakuasi dan titik kumpul. Sedangkan, bagi siswa yang berjumlah 65 orang mampu meningkatkan keterampilan membuat tandu, menentukan arahan bila terjadi gempa, dan skil PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat).
Sementara, terhitung sejak 28-29 Juni tim SPAB Jatim telah membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana dengan melibatkan stake holder sekolah. Tim SPAB yang bertugas antara lain Aslichatul Insiyah (Fasilitator), Rahmad Subekti Kimiawan (Fasilitator) dan Djoemadi (Support). Selain itu beberapa petugas dari tim BPBD Jawa Timur.
Lebih lanjut, acara secara resmi dibuka oleh Gatot Subroto, SE, M. PSDM, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur. Setelah dibuka kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Drs. Sarjono.MM, narasumber yang ditunjuk BPBD Nganjuk dan Dinas pendidikan Nganjuk.
Kegiatan Berlangsung 3 Hari
Pada hari pertama, kegiatan diawali dengan mencuci tangan, dan test suhu badan seluruh peserta. Ada sejumlah 100 orang dikumpulkan dalam satu ruangan di aula besar. Di aula seukuran lapangan bola itu memungkinkan peserta tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya duduk berjarak satu meter.
Hari kedua, dilaksanakan kegiatan geladi bersih simulasi evakuasi gempa. Setelahnya dilanjutkan dengan simulasi. Sebagai penutup disampaikan tata cara pemadaman kebakaran dengan menggunakan cara konvensional. Yaitu membasahi karung goni dan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Pada hari terakhir, seluruh peserta praktik di lapangan secara langsung untuk memadamkan api. Mereka didampingi oleh Tim BPBD Provinsi Jawa Timur, dan BPBD. Salah satu peserta yang merupakan kepala sekolah SMAN 2 Nganjuk menyebut, kegiatan ini bermanfaat.
“Ini adalah program penting. Saya bersyukur SMA Negeri 2 Ngajuk mendapat ilmu baru tentang kebencaaan ini. Setidaknya stake holder lebih tenang ketika bencana datang. Kami sekarang mengetahui apa yang harus dilakukan,” kata perempuan yang akrab disapa Bu Rita itu.
Kegiatan Aman Bencana itu diahiri dengan arahan dari kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk drs. Abdul Wakid, M.M. “Kenali bahayanya, siapkan strateginya, kurangi risikonya, siap untuk selamat,” tutupnya.