Sriwijaya Group Buka Rute Baru dari 4 Negara
Semangat Indonesia Incorporated lagi-lagi muncul saat Rakornas Pariwisata ke IV. Maskapai ikutan nimbrung. Tak tanggung-tanggung, Sriwijaya Group langsung memproklamirkan rute direct flight dari Tiongkok, Kualalumpur, Singapore hingga Macao. Semuanya akan dikonekkan ke berbagai destinasi di Indonesia.
“Tahun 2018, tahun yang penting bagi Sriwijaya Air Group. Kita terus bangun rute-rute baru ada 8 kota dari Tiongkok. Hang Zhou, Fo Zhou, Nan Ning, Chang Sa, Wu Han, Nang Jing, Wen Zhou dan Ning Bo akan terhubung ke Bintan. Itu adalah kota-kota main market kami,” ujar Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communication, saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata ke-IV di tahun 2017 di The Hall, Kota Kasablanka, Jakarta.
Semangat itu kian berkobar lantaran Sriwijaya Group telah diberikan kemudahan untuk menerbangi 48 kota di China. Namun, hingga saat ini infrastruktur bandara yang siap untuk didarati adalah Soekarno Hatta dan Ngurai Rai, Bali.
“Bintan sedang kita garap. Lalu ada destinasi Belitung, bandara di Belitung baru saja dibuka untuk internasional. Setelah itu ada Danau Toba. Fokus kita memang 80 persen di pasar China. Dan 181,972 pax sudah terjual hingga November 2017,” ujarnya.
Singapura dan Malaysia juga tak kalah wow-nya. Agus juga mengatakan, hingga November 2017, pihaknya telah mendatangkan 51,004 pax wisman asal Malaysia. Terlebih di tahun ini Sriwijaya Air Group telah menambah 13 pesawat. Di dalamnya juga terdapat pesawat berjenis wide body.
“Kita menargetkan jumlah penumpang tahun ini naik 12% dari gapaian sebelumnya yang ada di angka 7%. Tahun 2017 Kita berharap bisa membawa Wisman sebanyak 1 juta. Lebih tinggi dari tahun lalu yang ada di angka 530 ribu wisman. Saya yakin itu bisa karena pasarnya ada,” ujarnya.
Bak gayung bersambut, Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung melayangkan emoji tiga jempol untuk Sriwijaya. Apalagi, 18 paket destinasi yang siap dijual sangat membutuhkan konektivitas udara.
Sebanyak 18 destinasi tersebut tersebar di Sumatera (Medan/Danau Toba, Batam, Belitung, Padang, dan Pelembang); Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Borobudur/Yogyakarta,Solo, Subaya-Bromo-Tengger, dan Banyuwangi); Kalimantan (Balikpapan); Bali, Nusa Tenggara Barat (Lombok); Sulawesi (Makassar/Wakatobi dan Manado); dan Papua Barat (Raja Ampat).
“Kita menyiapkan CoE WI dan paket tour VIWI 2018 yang ada di 18 destinasi unggulan yang paling siap dalam mendatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief juga menyebut, Tiongkok dari secondary city, itu masih sangat besar size, sustainable dan spread. Dari delapan direct flight yang dimiliki Sriwijaya Air dari Tiongkok, tiga flight sudah full reguler.
“Wisatawan Tiongkok mempunyai pangsa pasar yang sangat tebal, dan Tiongkok adalah pasar utama Indonesia, selain Singapore, Malaysia, Australia, dan Jepang,” ujarnya.
Menpar Arief Yahya mengatakan, penyiapan pelaksanaan CoE WI dan paket tour VIWI 2018 melibatkan dukungan semua stakehoder pariwisata dalam semangat Indonesia Incorporated. Khususnya untuk penjualan paket-paket wisata yang banyak melibatkan industri pariwisata maupun perusahaan airlines.
“Dengan semangat kebersamaan kita akan wujudkan dalam program paket VIWI normal atau paket VIWI hot deal 2018,” kata Arief Yahya. (*)
Advertisement