Sriwijaya Air Jatuh, 2 Mesin Pesawat Disebut Tak Imbang
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan temuan awal penyelidikan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, pada Rabu 10 Februari 2021. Berdasarkan data yang direkam FDR, KNKT menyebut jika dua mesin Sriwijaya Air tidak bekerja secara seimbang sebelum pesawat jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Dilansir dari Reuters, tuas mesin otomatis bagian kiri atau autothrottle, mengalami gerakan mundur, sedangkan yang kanan tetap pada posisinya. Kondisi ini terjadi setelah pesawat take off dan mencapai ketinggian 2.484 meter di atas permukaan laut.
"Kami belum tahu apakah itu rusak atau tidak, tetapi ini adalah anomali, karena mesin kiri mundur cukup jauh, sedangkan yang kanan sepertinya tak bisa bergerak ," kata Ketua Sub-Komite IK Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo dalam konferensi pers virtual, Rabu 10 Februari 2021.
Kemudian di ketinggian 10.900, autopilot tidak aktif dan dan pesawat berguling ke arah kiri lebih dari 45 derajat, dan mulai meluncur ke bawah, kata laporan tersebut.
Sebelumnya diketahui terdapat dua kali laporan kerusakan tentang tuas mesin yang berfungsi mengontrol mesin secara otomatis, pada catatan perbaikan. Namun masalah ini sudah diatasi pada 5 Januari 2021, empat hari sebelum pesawat jatuh, kata KNKT.
Selain itu, dilansir dari Detik, pesawat juga tidak melalui awan hujan atau awan yang berpotensi menimbulkan guncangan. Catatan tentang kondisi cuaca didapat KNKT dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)."Dan bukan area awan hujan, juga tidak berada di in cloud turbulence atau di dalam awan yang berpotensi menimbulkan guncangan," lanjut Nurcahyo.
Selanjutnya, KNKT juga masih melanjutkan pencarian rekaman data kokpit atau VCR. Mereka berharap, dengan adanya rekaman VCR, bisa mengetahui detik-detik terakhir setelah FDR berhenti merekam data pada pukul 14:40:30 WIB.
"Kami tidak tahu sebenarnya yang rusak yang kiri atau yang kanan. Inilah yang kami belum bisa menjelaskan sampai hari ini apakah ada kerusakan atau throttle," imbuhnya. (Rtr/Det)
Advertisement