Sri Mulyani: 2,6 Juta Pengangguran Baru karena Covid-19
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sekitar 2,6 juta orang Indonesia telah kehilangan pekerjaan alias jadi pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) iniakibat Covid-19.
Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, tambahan angkatan kerja baru saat ini sebanyak 2,36 juta. Namun terjadi penurunan jumlah lapangan kerja yang diciptakan sebesar 0,31 juta.
"Jumlah pengangguran di pedesaan meningkat, perkotaan juga alami peningkatan lebih tinggi. Hal ini karena pandemi Covid-19 terus menekan ekonomi Indonesia. Seandainya tidak terjadi Covid-19 sebenarnya kita memproyeksikan jumlah kemiskinan Di Indonesia akan menurun di bawah 9 persen, yaitu 8,9 persen," beber Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KITA, Senin 23 November 2020.
Sri Mulyani menambahkan, dari 29,12 juta yang terdampak, 2,56 juta orang merupakan pengangguran, kemudian 0,7 juta orang bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang.
"Akibat Covid maka kenaikan dari jumlah kemiskinan seberulnya mencapai 10,96% namun dengan adanya perlindungan sosial bantuan sosial maka kita bisa menurunkan dampak buruknya dari yang seharusnya 10,96 menjadi 9,69 persen jadi lebih rendah satu setengah persen itu suatu angka yang cukup signifikan," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut permasalahan ini perlu segera dibereskan dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya, sehingga angka kemiskinan tidak akan bertambah lagi.
“Tingkat pengangguran di Indonesia masih alami tantangan dan kita lihat 29,12 juta orang butuh lapangan kerja dan 29,12 juta itu adalah orang yang berusia kerja dan mayoritas punya pendapatan rendah sehingga tentu ini harus dijaga agar kemiskinan tidak bertambah,” tutur dia.