Spotify Akan Dilepas di Bursa New York
Spotify akhirnya mengungkap kabar rencana penjualan saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) pada 3 April nanti. Layanan musik streaming asal Swedia ini akan mulai memasarkan saham perdananya di Bursa New York.
Head of Investor Relations Spotify, Paul Vogel, menyampaikan pengumuman itu di awal pertemuan kepada calon pembeli di New York. Perusahaan asal Swedia itu sebelumnya mengumumkan listing publik tersebut pada 28 Februari tanpa memberitahukan tanggalnya.
Spotify tidak melepas saham baru seperti dalam penawaran saham publik perdana yang biasa. Namun, mereka akan secara langsung mendaftarkan sahamnya di New York Stock Exchange.
"Bagi kami, go public bukan tentang kemegahan," ujar pendiri dan CEO Spotify, Daniel Ek, kepada para investor.
"Jadi Anda tidak akan melihat kami membunyikan lonceng, dan karena rasa hormat saya yang sangat besar terhadap New York Stock Exchange dalam proses ini, saya juga tidak akan berada di situ untuk wawancara," sambung dia.
Spotify, dalam pengajuan ke regulator AS, mengatakan bahwa pihaknya memiliki pangsa 42 persen dari pasar global streaming pada tahun pendapatan 2016.
Spotify yakin bahwa streaming akan terus tumbuh meskipun perusahaan tersebut mengaku belum menghasilkan keuntungan.
Saat ini Spotify menjadi penguasa pasar layanan usik streaming dengan pangsa pasar sebesar 42 persen dan 71 juta pengguna premium. Layanan streaming musik asal Swedia saat ini memiliki 159 juta pengguna aktif per bulan.
Layanannya tersedia di 61 negara. Mengekor Spotify, ada Apple Music dengan 36 juta pengguna berbayar. Dalam laporan tersebut tertera bahwa Spotify telah memiliki pendapatan 4,09 miliar Euro tahun lalu dan kerugian 1,2 miliar Euro. (hrs)