Spirit Tradisi Mudik Lebaran, PWNU Jatim Lakukan Langkah Ini
Tradisi mudik lebaran telah menjadi bagian dari aktivitas masyarakat Muslim, terkait perayaan Idul Fitri. Sayangnya, selama dua tahun hal itu tak terwujud karena situasi pandemi Covid-19.
Tahun ini, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, justru memberi dukungan kepada umat Islam, agar bisa melaksanakan aktivitas yang tujuan utamanya silaturahmi kepada sanak keluarga tersebut.
Untuk itu, di tengah suasana bulan Ramadan, PWNU Jawa Timur melaksanakan kegiatan Sejuta Vaksin Booster, yang digelar Kamis 21 April 2022 di kantor PWNU Jatim, Jl Masjid Al Akbar Timur No 9 Surabaya.
Dalam kegiatan ini, dihadiri Wakil Rais Syuriah KH Agoes Ali Masyhuri, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, dihadiri pula Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto dan Kepala Kanwil Kemenag Jatim, H Husnul Maram.
Dalam penyelenggaraan vaksinasi kali ini, ditujukan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat, khususnya warga NU, dalam melaksanakan mudik lebaran.
Tenaga Kesehatan dan Dokter NU
Sebelum dilakukan vaksinasi yang didukung dokter dan tenaga kesehatan dari lingkungan Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU) dan Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), diikuti bukan hanya dari warga Nahdliyin melainkan juga dari masyarakat secara luas.
Ketua Pelaksanan kegiatan ini, Dr M Hasan Ubaidillah menjelaskan, antusiasi masyarakat untuk mengikuti vaksin booster ini cukup tinggi. Terbukti, dari pendaftaran yang dibuka secara online, telah memenuhi target yang telah ditentukan bersama, vaksinasi kerja sama PBNU, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Agama.
"Alhamdulillah, tahun ini tradisi mudik sudah bisa dilaksanakan. Tentu dengan persyaratan, telah divaksin booster," tutur Hasan Ubadillah, Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur.
Sebelum dilaksanakan proses vaksinasi booster, Kiai Marzuki Mustamar melakukan peninjauan langsung di lantai 1 Gedung PWNU Jatim. Sementara itu, acara pembukaan yang terhubung langsung melalui konferensi video dari PBNU, dilakukan di lantai 3 Gedung PWNU Jatim.
Di Jakarta, acara pembukaan Sejuta Vaksi Booster dihadiri KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Selain Gus Yahya, di jajaran PBNU tampak hadir Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, serta Hj Alissa Wahid dan H Amin Said Husni (Jajaran Ketua PBNU).
Dalam video conference itu, Gus Yahya menuturkan kebahagiannya, pelaksanaan Sejuta Vaksi Booster, ternyata bukan hanya didukung PWNU dan sejumlah Cabang NU di Indonesia, melainkan juga ada di antaranya dilaksanakan di gereja.
"Hal ini makin membuktikan pentingnya silaturahmi kebangsaan melalu vaksinasi booster ini," tutur Gus Yahya.
Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memasuki suasana Ramadan sebenarnya cukup berat bisa memenuhi target. Karena sebelum Ramadan, paling banter bisa terlaksana sebanyak 750 vaksin.
"Nah, sekarang suasana Ramadan makin sulit sebenarnya karena adanya kontroversi dan pendapat yang enggan bila divaksi pada saat berpuasa. Tapi, ahlamdulillah, dengan kerja sama Polri dan PBNU serta Kemenag, target itu ternyata melebihi. Sehingga, hari ini diperkirakan 1.35o.000 vaksi terpenuhi," tuturnya.
Sedang Menteri Agama Yaqut Cholil Staqut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan pelaksanaan kegiatan Sejuta Vaksin Booster. "Tujuannya semata-mata agar masyarakat aman dan nyaman dalam melaksanakan kegiatan, khususnya pada saat lebaran mendatang," tuturnya.
"Murni kegiatan ini untuk menjaga dan membentengi masyarakat dari virus Corona. Tapi, bila kemudian ada disediakan hadiah, hal itu semata-mata nilai keberuntungan bagi para peserta vaksi," tutur Gus Yaqut, panggilan akrab adik Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staqut ini.
Vaksinasi di PWNU Jatim
Kegiatan Sejuta Vaksi Booster di PWNU Jawa Timur berlangsung cukup ramai. Antusiasi masyarakat, khususnya warga NU, tampak dari kesertaan yang tercatat melampau target yang ada.
Meski pun dilakukan pada saat bulan Ramadan, namun keinginan masyarakat untuk vaksi booster cukup tinggi. Warga NU dan masyarakat telah sadar akan pentingnya menjaga keselamatan diri (hifzhu nafs) sebagai bagian dari Maqashid Syariah dalam ajaran Islam. Sekaligus membuktikan pula kerja antara ulama (PBNU) dan umara (pemerintah, Kemenag dan Polri) di tengah suasana pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir kali ini.
Advertisement