Spiderwomen Grobogan Pecahkan Rekor Dunia Panjat Tebing
Spiderwomen asal Grobogan, Jawa Tengah, Aries Susanti Rahayu, meraih emas di ajang IFSC World Cup Xiamen 2019. Prestasi atlet putri panjat tebing Indonesia ini juga memecahkan rekor dunia.
Aries memenangi nomor Women Speed di ajang IFSC World Cup Xiamen 2019. Catatan waktunya di final mencapai 6.995 detik.
Aries mengalahkan Yiling Song (China) di final, yang cuma mencatat waktu 9.032 detik. Medali emas pun disabet perempuan asal Grobogan, Jawa Tengah, tersebut.
"Terima kasih untuk semua doa dan dukungannya. Khusus buat @coach.hendra. Ini adalah buah dari kedisiplinan dan keyakinan yang Coach tanamkan. Saya persembahkan rekor dunia ini untuk Indonesia," tulis Aries di akun Instagramnya, @aries_susanti.
Catatan waktu Aries pun memecahkan rekor. Perempuan 24 tahun itu menjadi yang pertama di dunia mampu mencatat waktu di bawah 7 detik dalam kejuaraan panjat tebing.
Sebelumnya, rekor kecepatan panjat tebing dipegang Yiling Song dengan waktu 7.101 detik yang dicatat pada April lalu. Kini, waktu itu dikalahkan Aries.
Bagi Aries, ini menjadi medali emas pertamanya di kejuaraan dunia 2019, dengan sebelumnya cuma meraih perak di Kejuaraan dunia panjat tebing di Wujian, China, Mei lalu.
Total pemanjat yang dijuluki Spiderwoman itu sudah mengoleksi 4 medali emas kejuaraan dunia, dengan tiga di antaranya diraih tahun lalu.
Anak dari pasangan Sanjaya dan Maryati ini mengatakan menggeluti olahraga panjat tebing bukanlah mudah. Selain teknik, dalam menaklukkan papan panjat setinggi 18 meter dibutuhkan kemampuan dan kecepatan tenaga yang semuanya harus dilatih dan diperhitungkan dengan matang.
Perempuan kelahiran Grobogan, Jawa Tengah pada 21 Maret 1995 itu sejak dini sudah berkecimpung di dunia olahraga. Ketika duduk di bangku sekolah menengah, Aries adalah atlet atletik di SMP Negeri 1 Grobogan. Sampai suatu ketika, Aries menonton kejuaraan olahraga panjat tebing di layar televisi.
Menurut pengakuan Aries, tak butuh waktu lama baginya untuk menyukai olahraga yang dianggap menantang itu. Bak gayung bersambut, guru olahraga Aries di SMP juga mengenalkan dirinya untuk dengan panjat tebing.
Lewat sang guru, Aries mengenal istilah-istilah dan merasakan sensasi olahraga panjat tebing untuk kali pertama. Hal itu terjadi pada 2007, ketika usia Aries masih 12 tahun. Sejak hari itu, Aries bertekad untuk menekuni olahraga panjat tebing.
Advertisement