Specialty Coffee Menyerbu Eropa, Kopi Instan Digaet Kyrgyzstan
Indonesia sedang menyerbu dunia dengan kopi. Terdengar kabarnya: di Seattle-Amerika Serikat, Kopi Gayo dari Aceh dikerubuti orang untuk dicobai citarasanya. Kemudian para calon buyer mengantri untuk bisa berdialog, mencoba-coba kemungkinan, agar mereka bisa mendatangkan Kopi Gayo itu untuk dibawa ke Amerika Serikat.
Benarkah? Bukan hoax? Atau hanya pepesan kosong? Jawabnya adalah A1. A1 itu adalah semacam istilah khusus untuk menyatakan sebuah konfirmasi kebenaran. Jadi bukan hoax, juga bukan pepesan kosong.
Konfirmasi itu menyebutkan: sebuah forum kopi kelas dunia – bahkan terbesar di dunia – bernama Global Specialty Coffee Expo (GSCE) sedang berlangsung di Seattle di Tahun 2018. Ajang tahunan forum bergengsi ini berlangsung sejak tanggal 19 April dan berakhir kemarin 22 April 2018. Dari sinilah menyebar bahwa Kopi Gayo begitu seksi dan kerubuti.
Di belahan dunia yang lain, persisnya di Barcelona, sedang berlangsung juga ajang pameran kelas dunia. Bertajuk Alimentaria 2018 Barcelona. Kopi-kopi dipamerkan: Kopi Arabika Manggarai dan Bajawa Flores, Osibil Papua, Rinjani Lombok, Toraja, Wonosobo Jawa Tengah, Kerinci Jambi, Robusta Bengkulu hingga Arabika Gayo dari Aceh.
Publik Alimentaria pun seperti kena hipnotis. Mereka mendekam di booth Indonesia dan enggan pergi sebelum bisa mencicipi semua kopi-kopi dari Indonesia itu. Mereka juga enggan pergi sebelum mendapatkan informasi valid bagaimana caranya mendatangkan kopi-kopi luar biasa itu.
Seattle, Barcelona, kemudian Kyrgyzstan. Sebuah ajang pameran dunia juga sedang berlangsung di Kyrgyzstan (Kirgistan) ini. Salah negara di Asia Tengah yang terletak di antara Cina dan Uzbekistan. Pameran yang digelar bertajuk Food Expo di Bishkek, Kyrgyzstan 17-19 April 2018.
Nyaris sama seperti di Seattle dan Barcelona, masyarakat Kyrgyzstan begitu antusias menyambut Kopi Indonesia. Tak hanya sekadar antusias mereka juga begitu berminat dan melakukan kerjasama dagang. Antusiasme masyarakat Kyrgyzstan itu terekam oleh KBRI Tashkent saat mempromosikan Food Expo di Bishkek itu.
Sedikit berbeda dengan ajang di Seattle dan Barcelona, produk kopi Indonesia yang dipamerkan adalah jenis kopi instan. Menurut orang Kyrgyzstan, kopi instan asal Indonesia dinilai memiliki rasa yang khas ditambah dengan aroma dan rasa yang unik yang jarang ditemukan di negara mereka sendiri.
Untuk pameran itu KBRI Tashkent menggandeng PT Mayora – produsen produk kopi dan makanan ringan.
Banyak pengusaha Kyrgyzstan yang mengunjungi stand bahkan langsung mengutarakan ketertarikan menjadi distributor bagi produk kopi instan ke market Kyrgyzstan.
Ketertarikan beberapa pihak di Kyrgystan bahkan telah ditindaklanjuti oleh perwakilan PT Mayora yang hadir pada pameran tersebut dengan pembicaraan-pembicaraan lanjutan.
Beragam produk makanan dan minuman yang ditampilkan seperti kopi instan, biskuit, cokelat, maupun permen kopi menarik minat para pengunjung untuk melihat dan mencoba sampel produk-produk yang ditampilkan.
KBRI juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan tujuan wisata dan kebudayaan Indonesia. Pameran Food Expo Kyrgyzstan merupakan pameran produk dan industri makanan terbesar di Kyrgyzstan.
Pameran tahun ini dikunjungi oleh lebih dari 3500 orang pengunjung dan diikuti oleh 40 eksibitor dari 8 negara diantaranya Rusia, Belarus, Indonesia, Uzbekistan, Jerman, China, Kazakhstan dan Kyrgyzstan. Keikutsertaan dalam pameran ini juga merupakan salah satu upaya mencari peluang pasar baru bagi produk kopi Indonesia. (widikamidi)