Specialized Tarmac SL8, Lebih Ramping, Kaku dan Cepat Dua Menit!
Akhirnya terbuka sudah tabir yang selama ini masih ‘abu-abu’. Specialized secara resmi meluncurkan varian road bike terbarunya, Tarmac SL8.
Dengan adanya SL7, Specialized membuat sejarah baru. Yakni menghentikan produksi Venge, sepeda aero produsen asal Morgan Hill, California ini.
Dan membuat Tarmac SL7 menjadi sepeda aero allrounder. Gebrakan ini diikuti oleh pabrikan besar lainnya. Dan kali ini, melalui even akbar UCI Cycling World Championship 2023 di Glasgow, Skotlandia, Specialized memperkenalkan generasi penerus sepeda allrounder itu.
Sepintas memang mirip dengan Tarmac SL7. Seperti pemberitaan kami beberapa hari lalu.
Tapi hal paling mendasar yang utama adalah perubahan di bagian head tube. Lebih panjang dan ramping. Mereka menyebutnya Speed Sniffer.
Specialized mengklaim SL8 ini adalah sepeda tercepat yang pernah dibuat. Mereka mengklaim lebih cepat 16,6 detik daripada sepeda aero, Venge saat berada di kecepatan 45.5 kmh.
Terima kasih kepada bentuk headtube yang berubah itu. Ditambah dengan bagian kokpit yang juga baru. Yakni handlebar stem yang menyatu. Menurut Specialized, kokpit baru ini menyumbang efisiensi tenaga hingga 4 detik.
Bagian lain yang lebih ramping adalah seatpost. Berbeda dengan versi SL7, kali ini bisa membuat angin berlalu lebih cepat dan menghindari angin terperangkap di daerah sekitar paha.
Bicara bobot, tidak bisa dipungkiri, bahwa Specialized sudah belajar banyak dari sepedanya yang paling ringan, Aethos.
Seluruh tubing dari frame SL8 ini dibuat lebih membulat dibandingkan SL7. Trik ini diyakni bisa membuat frame jadi lebih ringan dan kaku. Sehingga lebih efisien dan membuat sepeda jadi lebih laju.
Meskipun secara geometri masih sama dengan SL7 tetapi secara bobot jangan disamakan. SL8 menggunakan Fact 12r yang berbobot 685 gram untuk size 56 cm. Sedangkan versi “murah”nya menggunakan karbon 10r dengan bobot 780 gram untuk size yang sama.
Menurut Hubbard, salah satu tim desain Specialized, dengan mengadopsi tubing ala Aethos ini membuat SL8 lebih kaku sebanyak 33 persen dibandingkan SL7.
Sebagai gambar lebih nyata, pembalap yang sama menjalani balapan Milan-San Remo akan lebih cepat 2 menit 8 detik dengan naik SL8 daripada naik SL7.
Advertisement