Specialized S-Works Aethos: Sepeda bukan untuk Balapan
Specialized S-Works Aethos: Utamakan Ringan dan Kualitas Bersepeda Bukan Balapan. Setelah launching Tarmac SL7, Specialized punya “mainan” baru. Kali ini tidak mengejar performa dan aerodinamis. Terang-terangan Specialized bilang begitu. Yang dikejar adalah ringan dan kualitas bersepeda.
Resmi sudah frame baru ini dinamakan Aethos. Setelah teasernya muncul di instagram Daniel Oss dan Peter Sagan (duo pembalap Bora Hansgrohe) sehari sebelum Tour de France berakhir.
Ringan? Sangat! Aethos size 56 hanya berbobot 585 gram! Frame yang berbentuk simpel cenderung klasik ini didesain oleh Peter Denk. Dia adalah desainer yang membuat Tarmac dan dulunya dialah salah satu insinyur perancang Scott Addict dan Cannondale SuperSix Evo.
Aethos tidak mengindahkan soal aerodinamika. Kabel juga masih terlihat di luar seperti sepeda-sepeda biasa. Tidak ada dropped seatstay yang merupakan andalan sejak Tarmac SL6.
Jadi pabrikan yang berada di Morgan Hill, California ini benar-benar mengutamakan frame yang kaku tapi ringan. Kakunya bisa diperoleh dari pengaturan karbon yang lebih advans.
Dengan karbon yang sama dengan yang digunakan oleh Tarmac SL7, yaitu FACT12r. Pengaturan lay up karbon yang berbeda sehingga bisa mengurangi lapisan karbon. Hasilnya nyata, bobot jadi berkurang.
“Kami menggunakan lapisan karbon yang lebih panjang, lebih besar dan bersambung serta tidak putus. Ini yang membuat frame jadi kaku tanpa harus diberi lapisan karbon yang tebal,” bilang Peter Denk.
Seperti misi awal adalah mengutamakan kualitas bersepeda, jadi angka stiffness to weight ratio yang diutamakan. Menurut klaim Specialized, Aethos lebih tinggi angka rasio ini dibandingkan Cervelo RCA dan Canyon Ultimate CF EVO 10.0 Ltd.
Soal geometri, Aethos sama persis dengan Tarmac SL7. Tak menutup kemungkinan Aethos juga akan digunakan di balapan. Tapi bukan itu yang diinginkan oleh Specialized. Aethos ditujukan untuk penggemar sepeda yang mengejar bobot ringan (weight weenies).
Frame yang sudah bersertifikasi UCI ini hanya tersedia dalam versi elektrikal. Dan bisa menggunakan ban ukuran 32 mm. Menggunakan bottom bracket sistem drat seperti biasa. Tentu ini untuk memudahkan mekanik bongkar pasang dan perawatan. Seatpost juga normal ukuran 27,2 mm dengan seat clamp di luar.
Benar-benar bentuk klasik seperti sepeda 10 tahun lalu. Tapi tidak untuk sistem pengeremannya. Untuk ini, sudah masa kini, hanya tersedia sistem disc brake.
Specialized mempunyai Aethos “halo bike” yang disebut Founder’s Edtion. Dilengkapi dengan groupset Shimano Dura-Ace Di2. Dengan kokpit Shimano Alpinist integrated yang bobotnya hanya 247 gram untuk stem 110 mm dan handlebar 420 mm.
Seatpost juga Specialized Alpinist yang cuman 136 gram untuk ukuran 27,2 mm x 300 mm). Wheelset dipasang Alpnist CLX. Total full bike ukuran 56 cm untuk versi ini adalah 5,9 kg.
Oya, meskipun frame ini diutamakan untuk weight weenies tapi bobot cyclist yang diizinkan maksimal 125 kg. (yudy hananta)