Spanyol Diguncang Aksi Demo Gara-gara Terapkan Lockdown Lagi
Aksi unjuk rasa dengan kekerasan berantai terjadi di Spanyol mengikuti diterapkannya lockdown pada minggu ini. Aksi protes berlangsung disertai kekerasan.
Aksi kekerasan muncul di antaranya di Gran Via di Madrid, Barcelona, dan Logrono di Utara Spanyol.
Di Madrid, polisi menembakkan peluru kosong pada peserta aksi yang membakar ban di Gran Via. Sedangkan di Barcelona, pengunjukrasa dilaporkan melempar polisi dengan batu dan barang lain.
Di Logrono, sekitar 150 orang menyerang polisi dengan batu, membakar kontainer, dan mencuri di sejumlah toko. Kekerasan serupa juga muncul di Haro, di wilayah penghasil anggur di La Rioja.
Polisi juga menyebut sekitar 1.500 pekerja hotel dan restoran beraksi menolak lockdown di bawah status darurat.Mereka menyebut lockdown akan mengancam pekerjaan mereka.
Seluruh bar dan restoran ditutup di wilayah Catalonia, termasuk Barcelona, hingga 13 November. Kekerasan juga muncul di kota Burgos, Victoia, Santander, Valencia dan Zaragoza, pada Jumat.
Perdana Menteri Pedro Sanchez mencuit, "hanya dengan tanggung jawab, persatuan dan pengorbanan, kita akan berhasil mengalahkan pandemi yang menghancurkan banyak negara. Kekerasan dan tindakan irasional oleh kelompok minoritas, sangat tidak dibenarkan," katanya.
Spanyol adalah negara pertama yang terdampak keras pandemi Covid-19. Minggu ini Spanyol menerapkan status darurat hingga awal Mei. Aktivitas bepergian pun dilarang untuk membendung Covid-19. (Rtr)