Sowan Gus Mus, Goenawan Mohamad Curhat Potensi Pemilu Tak Jurdil
Sejumlah tokoh bangsa dari lintas iman, budayawan hingga aktivis HAM berkumpul di kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Leteh, Rembang, Minggu 12 November 2023. Salah satu yang terlihat adalah budayawan Goenawan Mohamad.
Dalam kesempatan itu, Goenawan Mohamad menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa Pemilu 2024 berpotensi berlangsung tak jujur dan adil.
“Kita sowan ke Gus Mus, berbagi rasa, saling tularkan untuk saling semangat supaya kembali lagi ada kepercayaan kepada sesama,” ungkap Goenawan Mohamad.
Budayawan yang biasa dipanggil GM itu mengaku mencurahkan isi perasaan kepada Gus Mus dan para tokoh nasional untuk membangun kembali kepercayaan. Sebab, kepercayaan terhadap sesama sekarang begitu tipis.
"Banyak sekali kebohongan yang juga diucapkan presiden dan orang-orang lainnya. Nah kalau sebuah masyarakat kehilangan saling percaya ya selesai," ujarnya.
Keadaan politik saat ini, kata GM, menunjukkan semua hal bisa dibeli. Mulai kesetiaan, kedudukan, hingga suara.
"Kami ingin itu tercegah tidak hanya di kalangan yang sedikit kelihatannya, tapi sebenarnya banyak pengaruhnya. Sehingga bangsa ini bisa menempuh perjalannan yang lebih lama," katanya.
Kecemasan yang dirasakannya, kata GM, berakar dari putusan Mahkamah Konstitusi yang bersambung pada putusan Majelis Kehormatan MK.
"Aturan bersama, mulai dibongkar-bongkar bahkan dirusak. Terjadinya skandal di Mahkamah Konstitusi menunjukkan itu, belum lagi nanti saya dengar pemaksaan penutupan saluran suara dan sebagainya," katanya.
GM mengatakan, situasi yang terjadi itu berpotensi membuat suasana Pilpres 2024 menjadi tegang.
"Mestinya ada yang menang tapi kemenangan itu kemenangan yang kosong. Karena yang menang itu sebenarnya ada legitimasi artinya bukan hanya legalitas," tegasnya.
Dia mengatakan hal ini akan berdampak di kemudian hari. Sebab siapa pun pemenang kontestasi lima tahunan itu hasilnya terdapat kecacatan yang akan terus terbawa dan membuat situasi politik menjadi tak sehat.
"Kami di sini tidak akan sanggup mengatasi itu semua, tapi paling tidak sepeerti kata Gus Mus, mengingatkan menasihati, bukan hanya pada yang berkuasa, tapi pada sesama kita. ini tujuan kami," tegas salah saeorang pendiri majalah Tempo itu.
Usai berjumpa dengan Gus Mus dan menyampaikan kegelisahan, GM mengatakan Gus Mus mendukung kegiatan yang dinamai Majelis Permusyawaratan Rembang itu diperluas.
"Gus Mus tadi menganjurkan lebih diperluas lagi pertemuan seperti ini, insya Allah kita bisa," tandasnya.
Sejumlah tokoh yang terlihat dalam konferensi pers di Rembang antara lain Goenawan Mohammad, Antonius Benny Susetyo atau lebih dikenal dengan sapaan Romo Benny.
Ada pula mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hadjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin, hingga istri Cak Nurcholis Madjid, Omi Komaria Madja.
Adapun tokoh lain yang memberi support di antaranya Rhenald Kasali, Riris Sarumpaet, Sinta Nuriyah Wahid, Sri Pannavara Mahathera dan Sulistyowati Irianto serta Romo Frans Magnis Suseno juga disebut namanya sebagai tokoh yang turut diundang untuk berembug.