Soto Sate Sapi Pak Di, Eksis 20 Tahun karena Rasa
Umumnya menu masakan sate identik bersanding dengan gulai. Tetapi di Jalan Merbabu, Kelurahan Dermo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ada sebuah depot yang menjual menu masakan sate sapi yang dikombinasi dengan soto.
Makanan soto sate daging sapi ini dapat Anda cari di depot Soto Sate Pak Di. Karena rasanya yang enak, depot yang menyajikan kuliner unik ini banyak memiliki pelanggan. Tak heran jika depot ini tetap eksis hingga sekarang.
Depot soto sate Pak Di berjualan sejak tahun 2001. Irisan daging sate yang disajikan menggunakan daging sapi, bukan daging kambing seperti pada umumnya. Soto ini pun tetap konsisten berjualan selama 20 tahun.
Inilah yang menjadi pembeda, hingga masakan soto sate sapi Pak Di banyak diminati oleh pecinta kuliner Kediri Raya.
Awal munculnya menu soto sate sapi ini berangkat dari ide Kedah Rahayu, 62 tahun, istri dari Pak Sukardi. Kedah Rahayu ketika itu memiliki keinginan membuat menu masakan baru yang berbeda dari usaha makanan lainya. Kemudian timbul keinginannya untuk mengeksplorasi, menggabungkan cita rasa masakan soto dengan bumbu sate daging sapi.
”Sebelumnya, saat itu kita masih jualan bakso, tapi karena yang jual sudah banyak. Muncul gagasan untuk berjualan soto sate daging sapi pada tahun 2001,” kenang Kedah Rahayu.
Ketika dicoba, ternyata kombinasi racikan bumbu sate Kedah Rahayu yang berbahan kacang dan bawang merah plus kecap ini rasanya bisa menyatu dengan kuah soto, dan sangat enak, tidak mengurangi kualitas rasa dari perpaduan dua masakan tersebut. Ketika digigit, tekstur dagingnya terasa empuk, tidak alot.
Perpaduan bumbu sate dan kuah soto ini ternyata mendapat respons positif dari sejumlah kalangan pecinta kuliner di Kediri Raya. Selain rasanya yang enak, harga per porsi soto sate sapi ini dijamin tidak terlalu menguras uang di kantong.
Cukup dengan merogoh kocek Rp13 ribu, pembeli bisa mendapatkan soto dan sate tiga tusuk plus nasi. Pelanggan yang datang tidak hanya dari wilayah lokal Kediri, melainkan juga dari luar daerah, seperti Tulungagung, Nganjuk, Blitar, Surabaya bahkan Jakarta.
”Banyak dari luar daerah juga seperti Surabaya dan Jakarta datang ke sini. Kebanyakan mereka yang dari Jakarta dan Surabaya aslinya orang sini. Pas waktu pulang, pasti mampir ke sini beli soto sate sapi,” terang Kedah Rahayu.
Ditemui usai makan siang, Fauzan, salah satu pelanggan asal Ngeronggot, Nganjuk, Jawa Timur mengaku dirinya bersama keluarganya sering berkunjung ke Warung Soto Sate Sapi Pak Di ini. Jika ada keperluan di Kediri, ia selalu sempatkan untuk mampir makan di depot ini.
”Kombinasi yang sangat unik, soto tapi sate daging sapi. Biasanya kan kambing, Jarang ada di daerah lain. Kombinasi perpaduan soto dan sate,” pujinya.
Sementara itu, putri dari Kedah Rahayu, Siti Roisyahtul Umayah, 38 tahun, mengaku dalam satu hari, jatah daging sapi yang dipergunakan untuk olahan masakan soto sate bisa menghabiskan kurang lebih 7 kilogram.
”Ibu sengaja memilih daging sapi agar semua orang tidak khawatir atau was-was terkena kolesterol. Kalau daging kambing kan terkadang orang takut. Bahkan orang yang terkena stroke ringan sekali pun pernah makan juga di sini,” ujar ibu dua anak yang juga sarjana ekonomi ini.
Selain melayani pembelian di warung, Soto Sate Sapi Pak Di juga menerima pesanan dalam jumlah besar untuk keperluan acara lamaran, pernikahan maupun kepentingan lainnya.
Depot Soto Sapi Pak Di mulai buka pukul 08.30 WIB. Jika kondisi warung ramai, masakan sudah habis pukul 15.00 WIB.
"Kalau ramai kita nggak sampai malam hari, siang saja sudah tutup," terang perempuan yang akrab disapa Issa ini.