Sosok Gitadi Tegas Dosen Fisip Unair Berpulang
Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Dr Gitadi Tegas Supramudyo yang merupakan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga (Unair) tutup usia, Minggu 24 November 2024 siang.
Kabar tersebut pun dibenarkan langsung oleh salah satu kerabat dekatnya Dr Suko Widodo.
Suko mengaku cukup kaget mendengar kabar tersebut karena sebelumnya, Jumat 22 November 2024 lalu, ia keduanya berjanji akan saling bertemu besok.
"Saya sangat kaget. Jumat pagi WA saya ingin bertemu mau konsultasi pengalaman per jantungan," aku Suko.
"Posisi saya waktu itu masih di Bali karena menghadiri pertemuan ahli humas sedunia. Lalu saya dan kawan saya baru balik Jumat malam. Akhirnya kami sepakat bertemu Senin besok mestinya," imbuhnya.
Namun takdir berkata lain, Om Gita begitu Suko akrab menyapa tutup usia hari ini dalam perawatan di RS Royal Surabaya akibat penyakit yang dialami.
Teman Diskusi
Sebagai ahli kebijakan publik, bagi Suko, Gitadi merupakan sosok teman diskusi yang baik. Utamanya mendiskusikan dan meminta pendapat terkait isu-isu yang berkembang saat ini.
"Beliau orang baik. Saya sangat dekat dengan beliau. Om Gita patner diskusi dan minum kopi. Setiap hari Senin dan Selasa saya menemani Pak Gitadi minum kopi sebelum masuk kelas," ungkap doktor bidang komunikasi itu.
Inisiator Nyepur Bareng
Selain itu, sosok Gitadi dikenal juga setia kawan. Bahkan, almarhum merupakan inisiator pengurus Keluarga Besar Alumni Gajah Mana (Kagama) untuk nyepur bareng ke Jogja.
"Sebetulnya kami merencanakan ke Jogja di pertengahan bulan Desember. Nanti ada tradisi pas dies natalies UGM yang namanya Nitilaku jalan kaki antara Keraton sampai dengan Bulaksumur. Dan beliau menginisiasi pengurus Kagama untuk ke Jogja naik sepur bareng," ujarnya.
Pemakaman Om Gita
Sesuai rencana, dosen ilmu administrasi publik itu akan dimakamkan di TPU Keputih, Surabaya, Senin 25 November 2024. Sebelum itu, rencananya jenazah Gitadi akan disemayamkan di FISIP Unair sebagai penghormatan terakhir dari civitas akademika.