Sosok Daood Debu, Luka Parah Kecelakaan di Tol Paspro
Siapakah Daood Abdullah Al Daood, personel grup musik Debu, yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), Senin dini hari, 18 April 2022. pria 35 tahun itu tengah dalam perawatan di RS Dr Soetomo. Ia dirujuk dari RSUD Dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Daood dilahirkan di Texas, Amerika Serikat, 28 September 1988 silam.
Di grup musik religi Debu, ia berperan sebagai penggebuk drum (drummer). Ia jua piawai memainkan alat musik darbuka. Darbuka adalah gendang berbentuk piala jam pasir yang sudah menjadi alat musik Mesir dan Turki selama enam ribu tahun.
Publik sudah tidak asing lagi dengan pria yang sudah sekitar18 tahun berkarir di Indonesia. Selain berkarir sebagai musisi di grup musik Debu, Daood juga pernah bermain di FTV berjudul “Bule Santri”.
Nama “Debu” sendiri berawal dari group band “Dust on The Street” yang didirikan Syaikh Fattah, ayah Daood. Kelompok musik religi itu melalang buana dan sampai di Indonesia.
Terkait kecelakaan lalu lintas yang dialami Daood dan empat temannya, diceritakan Miarto, 35 tahun, warga Sidosremo, Wonocolo, Surabaya sopir Toyota Vellfire. Miarto yang kini dirawat di RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo menceritakan, malam itu dirinya bersama lima penumpang baru saja dari ziarah ke makam Habib Sholeh di Tanggul, Jember.
Sekitar pukul 23.00 WIB, mobil bernomor polisi (nopol) L 1055 DL. Sesampai di Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, mobil rental yang disopiri Miarto memasuki pintu tol Probolinggo Timur, sekira pukul 00.10 WIB.
Baru berjalan sekitar 2 kilometer, mobil itu mengalami kecelakaan lalu lintas. Miarto sendiri mengaku, tidak sedang mengantuk saat mengemudikan mobil.
“Saat itu saya hendak mendahului sejumlah kendaraan di lajur kanan yang semuanya berjalan kencang. Saya mengambil lajur kiri, ternyata di lajur kiri ada truk, sepertinya truk itu ‘minta’ ditabrak sehingga akhirnya terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Sisi lain, truk tersebut langsung kabur seusai ditabrak Toyota Velfire. Hingga kini, polisi masih berusaha mencari identitas truk dan sopirnya yang terlibat kecelakaan tersebut.
Miarto menceritakan, sehari sebelumnya, ia menjemput lima orang termasuk Daood, salah satu personel grup musik Debu, di Bandara Juanda kemudian menuju hotel.
“Setelah pulang dan istirahat, barulah, habis magrib, saya mengantarkan rombongan ziarah ke makam Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Malik Ibrahim," katanya.
Para tamunya itu juga memita diantarkan untuk ziarah ke makam Habih Sholeh di Tanggul, Jember. Sepulang dari Jember itulah kecelakaan lalu lintas dialami mobil Toyota Vellfire.
Sementara itu dua korban tewas, dibawa ke RS dr. Soetomo, Surabaya, Senin sore. Selanjutnya, dua jenazah disemayamkan di kamar mayat RS dr. Soetomo sambil menunggu kelengkapan dokumen untuk dikirim ke negara asalnya.
Kedua jenazah atas nama Alhadad Amal Sheikh Aidaros, 30 tahun asal Selangor, Malaysia dan Firdaus, 31 tahun asal Singapura, diberangkatkan ke kamar mayat RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo sekitar pukul 16.00 dengan menggunakan dua ambulans.
"Dua jenazah ini sementara dibawa ke kamar mayat RS Dr Soetomo dan disemayamkan di sana,” ujar penanggung jawab penjemput jenazah, Mariudi Wahyono. Sambil menunggu pengurusan dokumen Firdaus di Kedutaan Besar Singapura di Jakarta, kedua jenazah disemayamkan di kamar mayat RS Dr Soetomo, Surabaya.
Kedua jenazah menurut rencana akan diterbangkan ke Singapura, Selasa, 19 April 2022. "Mudah-mudahan, kelengkapan dokumen yang saat ini kami urus dapat segera selesai, sehingga dua jenazah besok dapat segera diterbangkan dan dimakamkan di Singapura," katanya.