Sosok Akademisi Andi Widjajanto Dilantik jadi Gubernur Lemhanas
Andi Widjajanto dilantik Presiden Joko Widodo, sebagai Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (lemhanas). Andi Widjajanto yang berlatar belakang sebagai akademisi, akan mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh Agus Widjojo, Letjen Purnawirawan TNI.
Sosok Sipil di Lemhanas
Berbeda dengan pendahulunya, Andi Widjajanto adalah sosok sipil yang besar di lingkungan akademis. Bergabungnya Andi Widjajanto di Lemhanas menambah deret warga sipil yang memimpin lembaga tersebut. Sedikitnya ada tiga warga sipil yang sempat memimpin Lemhanas.
Sosok pertama Prof Ermaya Suradinata, memimpin Lemhanas pada periode 2001-2005. Prof Ermayana lama berpengalaman di IPDN.
Selanjutnya ada Prof Muladi pada periode 2005-2011. Mantan Menteri Kehakiman, mantan hakim agung, mantan Mensesneg hingga mantan Komisioner Komnas HAM. Guru Besar Undip itu meninggal dunia pada 31 Desember 2020, dikutip dari detik.com.
Berikutnya adalah Prof Budi Susilo Soepandji, yang menjadi Gubernur Lemhanas pada 2011-2016. Budi adalah adik mantan Jaksa Agung, Hendarman Soepandji. Sosok ini dikenal sebagai merupakan Guru Besar Teknik Sipil UI.
Rekam Jejak Andi Widjajanto
Sosok sipil di dalam Lemhanas akan bertambah dengan dilantiknya Andi Widjajanto. Ia akan menggantikan Letjen (Purn) Agus Widjojo. Andi merupakan alumnus FISIP UI. Sosok Andi Widjajanto besar di lingkungan akademis dengan kajian di bidang pertahanan.
Kredibilitasnya sebagai pengamat di bidang pertahanan, ditunjang dengan berbagai pendidikan yang telah dilaluinya. Andi Widjajanto pernah mengenyam pendidikan master di Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat. Dia juga beberapa kali diajak untuk menjadi anggota Task Force Pusat Studi Pemerintah Daerah (LOGOS) serta Task Force for Defense White Paper SESKO TNI AD.
Selain itu, Andi Widjajanto pernah menjadi salah satu anggota Timses Jokowi dalam Pemilu 2014. Tim itu ditunjuk langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan disetujui oleh Jokowi, dikutip dari kompas.com.
Disebutkan jika masukan Andi berhasil menyukseskan Jokowi hingga terpilih menjadi presiden. Pada Oktober 2014, Jokowi kemudian menunjuk Andi Widjajanto sebagai sekretaris kabinet. Posisi itu didudukinya hanya satu tahun.
Selanjutnya, tahun 2015, Andi diganti dan pada 2020 Andi Widjadjanto menjabat penasihat senior Kantor Staf Presiden (KSP). Andi diangkat sebagai penasihat senior per 4 Februari 2020. Jabatan itu diembannya hingga saat ini.
Pendidikan Andi Widjajanto
Andi Widjajanto merupakan putra dari Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei, mantan Pangdam IX/ Udayana yang juga merupakan politikus senior PDI-P. Sosok Theo Syafei dikenal dekat dengan ketua PDI-P Megawati.
Andi Widjajanto memiliki latar belakang pendidikan yang luas, mulai dari FISIP jurusan HI di Universitas Indonesia lulus 1996, kemudian juga mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.
Andi juga Mendapatkan Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus juga dapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2003.
Selanjutnya, Andi Widjajanto adalah dosen tetap pada FISIP di Universitas Indonesia. Andi juga memiliki pengaruh kuat di lingkungan internal partai pengusung pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Selain itu, Andi Widjajanto pernah tercatat sebagai Koordinator di Gerakan Non Blok Study Center dan juga aktif sebagai peneliti di jurusan HI – FISIP UI, dikutip dari kompas.com.
Andi juga tercatat sebagai Dewan Editor pada jurnal politik internasional Global. Pernah juga bekerja sebagai Managing Director di PACIVIS, Center for Global Civil Society Studies Universitas Indonesia hingga jabatan Direktur Eksekutif pada PACIVIS dan Direktur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan - UI.
Andi Widjajanto juga memiliki beberapa keterlibatan komunitas epistemik, misalnya pada 2000 lalu Andi adalah anggota Delegasi Indonesia dalam "ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda" untuk menyajikan sebuah makalah akademis "The Positif Perdamaian untuk Asia Timur".
Pada 2001 ia menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam "1st Majelis Rakyat ASEAN" untuk menciptakan jaringan antar organisasi masyarakat sipil ASEAN. Pada 2001 juga menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam "4th ASEAN University Jaringan Forum" untuk menyajikan sebuah makalah akademis "Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN".
Pada tahun 2002 ia menjadi anggota dari Task Force, yang diselenggarakan oleh Science Institute (LIPI) Indonesia, di bawah kerja sama dengan Military College of Indonesia (Sesko TNI) untuk meninjau Doktrin Militer Indonesia.
Andi Widjajanto juga menjadi anggota Task Force yang diselenggarakan oleh Studi Pemerintah Daerah (LOGOS), di bawah kerja sama dengan Angkatan Bersenjata Teritorial Kepala Staf (Kaster TNI) untuk memodifikasi Komando Teritorial di Indonesia selama tahun 2001-2002