Sosiolog UI: Atasi Corona Jangan Banyak Retorika
Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengatakan, pandemi Covid-19 ini masalah serius. Karena itu harus ditangani serius pula. Jangan sampai ada yang bermain-main dalam penanganan corona, seperti untuk kepentingan tunggangan pilkada.
"Ada kepala daerah yang setiap hari beretorika dan membuat statemen di media seakan paling bisa menaklukkan corona," katanya dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, pada Jumat 24 April 2020.
Faktanya, penyebaran Covid–19 di daerah itu masih terus terjadi dan mengajukan PSBB. Sebab, perlu meningkatkan kesadaran terhadap penyebaran wabah ini. Ia mengungkapkan salah satu cara yang efektif dalam menghadapi pandemi ini yaitu meningkatkan kesadaran.
"Bencana Ini bukan hal yang main-main. Tantangan kita, adalah bagaimana mengurangi kemungkinan membanjirnya pasien,” kata Imam.
Imam merefleksikan kejadian di Italia. Pasien di negara maju seperti Italia mengalami kelabakan. Negara semaju Italia saja terjadi sistem kesehatan yang tidak berjalan dengan baik. Kemudian, banyaknya pasien yang berduyun-duyun ke rumah sakit.
”Jangan biarkan dokter dan petugas medis berjatuhan, kekurangan alat-alat kesehatan dan kehabisan alat pelindung diri (APD),” kata Imam.
Ia mengingatkan kondisi krisis seperti itu jangan sampai terjadi di daerah. Sebab fasilitas dan sumber daya manusianya terbatas.
“Jakarta sekarang saja sudah kewalahan, apalagi kalau di kabupaten-kabupaten yang tenaga medisnya sangat terbatas," kata Imam.
Imam menyampaikan pentingnya solidaritas masyarakat di tengah krisis Covid–19. Saling membantu merupakan bagian dari kearifan lokal yang dimililki bangsa Indonesia.
"Solidaritas dalam bentuk apa pun dapat disumbangkan kepada mereka yang terimbas dampak penyebaran virus ini," katanya.