Pemilu Tinggal 2 Bulan Lagi, 60% Masyarakat Tak Tahu
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, mengajak seluruh partai politik peserta pemilu termasuk calon legeslatif, capres-cawapres, dan pendukungnya ikut sosialisasi Pemilu.
Pesta demokrasi serentak digelar pada 17 April 2019, meliputi pemilihan untuk calon presiden dan wakil presiden, calon anggota DPR RI, DPRD I , DPRD II, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
"Mengingat beban tugas KPU dan cakupannya cukup luas, untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu, tidak bisa dibebankan hanya pada KPU," kata Arief Budiman di Jakarta, Minggu 24 Februsri 2019.
Menurut poling Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang pemahaman masyarkat terhadap pemilu. Ada sekitar 60 persen masyarakat belum mengetahui kapan Pemilu digelar, dan bagaimana tata cara pelaksanaannya.
Arief Budiman menyebut, KPU dan KPUD secara terus menerus sudah mensosialikan Pemilu melalui berbagai cara, lewat media massa, maupun dari pintu ke pintu.
Ketua KPU memaklumi kalau ada masyarakat yang belum paham dengan pelaksanaan Pemilu, mengingat luasnya wilayah Indonesia. Sehingga ada yang belum tersentuh oleh sosialisasi Pemilu.
Untuk mendorong partisipasi masyarakat pada Pemilu, Arief Budiaman mengajak seluruh Partai Politik, selain kampanye caleg juga ikut mensosialisasikan Pemilu. "Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam pemilu, keterpilihan calon anggota legislatif tentu semakin besar," kata dia.
Sementara itu, sejumlah calon anggota DPR RI maupun DPRD I, DPRD II, dan DPD RI menyebut Pilpres mengalahkan Pemilu Legislatif. Berita tentang pemilihan calon wakil rakyat, nyaris tidak terdengar gaungnya. Bahkan, Pemilu 17 April 2019 disebut debagai 'pertarungan' Jokowi dan Prabowo. Sehingga memunculkan kekhawatiran Pemilu legislatif kurang diminati oleh rakyat. (asm)