Sosialisasi FOLU, KLHK Dorong Pemprov Jatim Ikut Kendalikan Perubahan Iklim
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menggelar sosialisasi Indonesia's Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2023 di Surabaya, Rabu 15 Mei 2024.
Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, FOLU ini merupakan salah satu upaya yang dianggap lebih efektif dalam pengendalian perubahan iklim.
Ia mencontohkan, saat ini yang terasa adanya peningkatan suhu adalah berkurangnya lapisan salju di puncak Gunung Cartenz di Papua. Bahkan, jika ini terus terjadi salju tersebut diprediksi akan habis 2028-2030. "Koreksi alam tidak bisa kita tutup-tutupi. Sehingga krisis iklim, terutama peningkatan suhu benar-benar secara alami telah disimbolkan oleh simbol tadi," ungkap Hanif.
Karena itu, lanjut Hanif, pemerintah memiliki upaya pengendalian dalam rangka mencapai net zero emission. Salah satunya dengan FOLU yakni penanaman pohon dan pemanfaatan lahan.
"Hanya sektor FOLU yang diharap mampu mengakselerasi target NDC. Karena sektor FOLU kita mengenal ada fotosintesa yang kemudian menahan karbon menjadi selolusa dengan makin banyak menanam kayu maka karbonnya semakin banyak ketangkap di pohon. Kemudian semakin banyak bangunan dari kayu maka sebenarnya Jatim berkontribusi menyimpan karbon di dalam bentuk bangunan," paparnya
Dengan FOLU, ia yakin dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca hampir 60 persen target penurunan emisi atau dari total 31,89 persen bisa memberi kontribusi 25 persen dari target seluruh penurunan emisi gas rumah kaca.
Hanif juga menyampaikan terima kasih atas komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk mendukung upaya pengendalian perubahan iklim yang ada.
"Terima kasih atas komitmen tinggi Pemprov Jatim dalam kaitan pengelolaan hutan dan pelestarian lingkungan di Jatim. Hal ini dibuktikan dengan anggaran yang tidak sedikit telah dialokasikan Pemprov Jatim untuk bidang kehutanan dan lingkungan hidup," pungkasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menegaskan, pemprov melalui Dinas Kehutanan Provinsi akan melakukan action plan yang tengah disusun dalam upaya pengendalian perubahan iklim dan pelestarian lingkungan mendukung Indonesia's Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
"Kami pastikan bahwa dokumen operasional Jatim akan segera ditetapkan lengkap dengan action plan-nya. Dan kami pastikan bahwa action plan bukan sekedar plan tapi betul-betul contribution action untuk bagaimana pelestarian lingkungan dan mendukung FOLU Net Sink 2030," tegas Adhy.
Ia mengatakan sosialisasi ini penting dalam menentukan langkah konkret dalam pelestarian lingkungan di tengah kondisi krisis iklim yang terjadi saat ini akibat kerusakan lingkungan. "Kita sama-sama berkoordinasi dan bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah terkait agar implementasi dari Indonesia FOLU Net Sink 2030 sesuai dengan target yang telah ditetapkan," ucapnya.
Mantan Pejabat Kemensos RI itu menjelaskan untuk mendukung pencapaian target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, pemprov menargetkan rencana kerja tersebut akan segera diselesaikan oleh Dinas Kehutanan dalam waktu singkat tidak lebih.
"Kita sudah punya tim dan target-target yang harus kita lakukan sampai nanti penyusunan dokumen rencana kerja FOLU Net Sink Indonesia Jatim. Kalau tadi Pak Dirjen mengatakan satu minggu, berarti saya mengatakan tiga hari, kalau bisa besok sudah bisa saya tanda tangani," pungkasnya.
Advertisement