Sosialisasi DTKS, Mas Adi Harapkan Pendataan yang Objektif dan Akurat Agar Tepat Sasaran
Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Sosial Kota Pasuruan menggelar Sosialisasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada Selasa, 16 Juli 2024 bertempat di Aula RM. Kurnia Kota Pasuruan.
Wakil Walikota Pasuruan Adi Wibowo, atau yang akrab dipanggil Mas Adi berkesempatan secara langsung menjadi narasumber yang memaparkan penjelasan singkat terkait DTKS, kriteria KPM yang tergolong miskin, serta tata cara proses usulan data serta verifikasi dan validasi data.
Mas Adi mengungkapkan dengan peningkatan pemahaman validitas dan integritas data kemiskinan melalui DTKS ini diharapkan agar pendataan dapat dilakukan secara objektif dan akurat. Sehingga penyaluran bantuan sosial dapat tepat sasaran dan menjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan.
“Hal ini perlu kita lakukan dan penuhi sehingga Pemkot Pasuruan dapat menganggarkan APBD untuk pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran, ketersediaan data yang akurat menjadi penting untuk mengambil kebijakan dan melaksanakan program,” ujar Mas Adi
Mas Adi menggarisbawahi bahwa pengentasan kemiskinan menjadi program prioritas nasional. Ia menerangkan bahwa implementasi pemeliharaan fakir miskin oleh negara sesuai amanat Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 yang harus dilakukan dengan asas-asas kemanusiaan, keadilan sosial, nondiskriminasi, kesejahteraan, kesetiakawanan dan pemberdayaan.
“Kemiskinan menjadi tanggung jawab negara, bermandat dari Undang-undang, dan amanah dari pemerintah untuk dapat dientaskan. Maka Pemerintah daerah dengan berpegang pada UU tersebut serta berdasar pada program nasional, tim verifikasi dan validasi harus secara objektif dalam proses pendataan DTKS,” jelasnya
Di hadapan para peserta yang menjadi ujung tombak pengentasan kemiskinan, Mas Adi mengungkapkan sosialisasi ini menjadi bagian penting guna menguatkan komitmen bersama stakeholder untuk bekerja sama dalam mengentaskan kemiskinan.
“Kegiatan ini menjadi komitmen kita bersama. Mengingat, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kemiskinan Kota Pasuruan 2023 mengalami penurunan. Harapannya, di tahun 2024 dapat terus menurun,” ungkap Mas Adi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Mas Adi menegaskan upaya pengentasan kemiskinan ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu adanya langkah konvergensi dari berbagai pihak dan sinergi dengan program yang lain.
“Ini bukan hanya tugas Dinsos semata, perlu langkah bersama termasuk dengan stakeholder pada tugasnya masing-masing. Sinergitas diharapkan dapat mendorong optimalisasi pengentasan dan percepatan penurunan kemiskinan serta kesenjangan sosial di Kota Pasuruan,” pungkasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 200 peserta di antaranya Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Karang Taruna, Karang Werda, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penyandang Disabilitas.