Sortir Lipat Selasai, Ditemukan 488 Surat Suara Rusak
Setelah ada penambahan pekerja yang awalnya 15 orang menjadi 120 orang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo akhirnya bisa menyelesaikan sortir lipat (sorlip) seluruh surat suara untuk Pemilu 2024. Setelah sorlip di gudang KPU di Jalan Anggrek, Kota Probolinggo rampung, ditemukan 488 surat suara yang rusak.
“Sebanyak 488 surat suara yang rusak itu ada yang robek, ada pula yang tinta meluber,” kata Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri, Selasa, 23 Januari 2024.
Surat suara yang rusak terdiri atas, 15 lembar untuk pemilihan presiden-wakil presiden, delapan lembar untuk pemilihan DPR RI, 56 lembar untuk pemilihan DPR RI, 367 lembar untuk pemilihan DPRD Provinsi, lima lembar untuk pemilihan DRPD Dapil III, dan 40 lembar untuk pemilihan DPRD Dapil IV.
Hudri menambahkan, KPU sudah mengajukan penggantian terhadap 488 surat suara yang rusak. “Permohonan pergantian surat suara sudah berproses,” ujarnya.
Sementara Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga mengatakan, untuk percepatan sorlip surat suara ini melibatkan sekitar 100 pekerja. Sehingga sorlip seluruh surat suara bisa rampung pada Minggu, 21 Jauari 2024. "Surat suara rusak yang ditemukan saat sorlip rencananya akan dimusnahkan pada H-1 pencoblosan," katanya.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menginstruksikan, proses sortir lipat surat suara untuk Pemilu 2024 harus rampung pada Sabtu lalu, 20 Januari 2024. Meskipun molor sehari, KPU Kota Probolinggo akhirnya berhasil menyelesaikan sorlip seluruh surat suara untuk Pemili 2024.
Pantauan wartawan di gudang KPU Kota Probolinggo, di Jalan Anggrek, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, pekerja sorlip awalnya melibatkan tujuh hingga 10 pekerja. Sabtu siang, 20 Januari 2024, KPU menambah tenaga kerja menjadi 42 orang. Mendekati tenggat waktu (deadline), KPU akhirnya menambah tenaga sorlip hingga menjadi 120 orang.
Menurut informasi, pengerahan tenaga sorlip ini dilakukan perusahaan yang mencetak surat suara. Pertimbangannya, para pekerja ini sudah biasa (terlatih) melipat kertas di percetakan.
Advertisement