Sopir Truk Tangki yang Tabrak Pengunjung Karnaval Jadi Tersangka
Sopir truk tangki air yang mengalami rem blong hingga menabrak pengunjung Karnaval HUT ke-78 RI di Jalan Raya Desa Sajen Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, ditetapkan sebagai tersangka. Kecelakaan maut yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 13 luka-luka itu terjadi pada Kamis, 24 Agustus 2023 pukul 17.45 WIB.
Waka Polres Mojokerto Kompol Afner Pangaribuan mengatakan, sopir truk tangki air Anton Dwi Aryatama, 32 tahun, warga Tambakmayor Baru Timur Kelurahan/Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya, ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan pemeriksaan secara intensif oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto.
Anton dijerat Pasal 310 ayat 4 dan 2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dia diancam penjara selama 6 tahun.
"Untuk status sopir sudah kita naikkan sebagai tersangka. Pertimbangannya sesuai Pasal 310 karena kelalaiannya menyebabkan orang meninggal dunia," kata Afner kepada wartawan di Kantor Satlantas Polres Mojokerto, Jumat 25 Agustus 2023.
Kecelakaan bermula ketika truk tangki bernopol S 9085 UP yang dikemudikan Anton melaju dari arah selatan atau bundaran Pacet.
Karena di Jalan Raya Pacet-Mojosari itu ada karnaval, truk tangki muatan air belok kiri di simpang tiga Karlina dengan kondisi jalan turunan tajam. Saat di jalan turunan itulah diduga truk tangki mengalami rem blong.
"Dia tidak bisa mengantisipasi situasi saat terjadi kecelakaan itu. Sudah kami lakukan penahanan," jelas Afner.
Sebelumnya, Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi menegaskan, sopir truk tak bisa mengendalikan laju truknya saat mengalami gagal fungsi rem di jalan turunan. Sehingga truk yang dikemudikan Anton menabrak sepeda motor Honda Beat nopol S 6762 NAR dan kendaraan sepeda motor Honda Beat nopol S-4815-PW yang berjalan di depannya.
Tak sampai di situ, kedua kendaraan Honda Beat tersebut terseret truk tangki hingga menabrak mobil Avanza nopol N 1855 EO yang terparkir di badan jalan. Lalu, mobil Avanza warna hitam terdorong dan menabrak sejumlah penonton karnaval yang sedang berjalan kaki.
Menurut Wahyudi, hasil olah TKP sopir melaju dengan kecepatan rendah dan posisi persneling berada di gigi dua. Namun menurut Wahyudi, menempatkan persneling di gigi dua itu merupakan kesalahan saat melintas di jalur menurun tajam.
"Menurut kami dengan posisi kemiringan seperti itu harusnya gigi satu. Kita akan dalami, kenapa dia seperti itu," ujarnya.
Wahyudi mengungkapkan, saat ini sopir truk tangki telah diamankan di Polres Mojokerto. Pihaknya juga mendatangi saksi ahli untuk melakukan pendalaman.
"Akan kami pengecakan ahlinya untuk pengecekan terhadap kendaraan truk. Kita juga akan menggali keterangan dari sopir dan saksi-saksi. Tentu saja nanti dengan persangkaan pasal yang diterapkan," bebernya.
Yudi menyebut ada 15 korban dalam peristiwa kecelakaan maut tersebut. Sebanyak 11 korban dilaporkan mengalami luka ringan, dua korban meninggal dunia di lokasi dan dua korban menjalani perawatan di RS Sumber Glagah.
"Di mana 11 korban luka ringan sudah mendapatkan perawatan dan kembali ke rumah masing-masing, dua orang meninggal dunia dan dua orang masih di rawat di rumah sakit," terangnya.
Advertisement