Bersama Malaikat, Dialog Lucu Juru Dakwah dan Sopir Metro Mini
Di masa-masa pandemi Covid-19, lelucon dan humor harus terus diproduksi. Untuk meleraikan ketegangan psikis setiap warga negara.
Maka terciptalah humor dengan penuh jerih payah, dan mengeluarkan keringat. Tentu, bukan dengan menghadirkan Abu Nawas dari Baghdad, tapi cukup mengingat-ingat Gus Dur dan tingkah lakunya yang humoris itu.
Berikut ini kisahnya.
Di pintu akhirat sesosok malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. Terjadilah suatu dialog menarik seperti ini.
“Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.
“Saya sopir Metro Mini, Pak.”
Lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.
Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia.
“Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.
“Saya mantan presiden dan juga juru dakwah, Pak!" jawab Gus Dur.
Lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu.
Melihat itu Gus Dur protes. “Pak kenapa kok saya yang mantan presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?”
Dengan tenang malaikat itu menjawab: “Begini Pak. Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur… sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa ….”
Advertisement