Sopir Bus AKAP Positif Sabu-sabu, 55 Penumpang Terpaksa Menunggu
Seorang sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) trayek Blitar-Lampung diamankan petugas gabungan di Terminal Tipe A Gayatri Tulungagung, Jumat, 12 April 2024 karena positif sabu-sabu. Temuan ini membuat 55 penumpang bus terpaksa harus menunggu bus dan sopir pengganti.
EA, 31 tahun, warga Jalan Kesugihan Desa Kesugihan, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, ini kedapatan positif sabu-sabu saat tes urine acak yang dilakukan petugas gabungan. Selain itu, ia juga ditemukan menyimpan bong, alat isap sabu-sabu.
"Kami minta perusahaan otobus untuk mengirim bus pengganti dan sopir yang dalam kondisi prima. Kami akan tes lagi sopirnya sebelum berangkat," jelas Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi.
Temuan ini bermula dari ramp check yang dilakukan Satlantas Polres Tulungagung, Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Dinas Perhubungan Provinsi, Terminal Tipe A Gayatri Tulungagung dan BNNK Tulungagung.
Selain memeriksa kendaraan angkutan penumpang, petugas juga meminta semua awak bus menjalani tes urine. Tes ini untuk memastikan semua awak bus bebas dari narkotika, psikotropika, obat keras berbahaya maupun alkohol.
Sopir Bus Puspa Jaya trayek Blitar-Lampung dinyatakan positif mengandung amfetamin dan methamphetamin, zat yang ada dalam sabu-sabu. Petugas gabungan kemudian melakukan penggeledahan pada EA dan menemukan bong, atau alat isap sabu-sabu.
Bong itu disimpan dalam sebuah tas pinggang warna hitam yang disembunyikan EA. "EA kami amankan dan kami mintai keterangan. Dia mengaku sudah 3 hari sebelumnya mengonsumsi sabu-sabu," sambungnya.
Temuan bong dengan sisa sabu-sabu di dalamnya dijadikan barang bukti. Untuk proses hukum lebih lanjut, EA diserahkan ke Satresnarkoba Polres Tulungagung.
Sementara penumpang sempat menunggu hampir 3 jam, sampai bus pengganti tiba. "Kami akan kembangkan kasus ini, dari mana jaringannya dan bagaimana dia mendapatkan barang (sabu-sabu)," katanya.
Ketua Tim Kerja Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Tulungagung, Suroso, mengatakan tes urine ini bagian deteksi dini potensi kecelakaan lalu lintas.
Sebelumnya ada 10 sopir yang sudah menjalani tes urine, satu di antaranya positif sabu-sabu. Temuan ini sangat penting untuk menghindari kecelakaan akibat mengemudi di bawah pengaruh sabu-sabu. "Tentu akan sangat membahayakan penumpang yang dibawanya, dan juga pengguna jalan lainnya," tegas Suroso.
EA diketahui mulai menjalankan bus dari Blitar dan mengambil penumpang lain di Terminal Tipe A Gayatri Tulungagung. Ia akan melanjutkan perjalanan ke Solo, Jawa Tengah dan akan diganti sopir lain.
Selanjutnya bus akan melanjutkan perjalanan ke Lampung. EA hanya bisa menangis sesenggukan sambil menutup wajahnya dengan tangan. Ia mengaku menyesal karena kini kedapatan mengonsumsi sabu-sabu.