Sop Sate Komo Sidoarjo, Dagingnya Ukuran Jumbo Bikin Ketagihan
Sop dan sate adalah dua menu yang berbeda. Dua menu itu disajikan dalam satu piring di warung Kecamatan Prambon Sidoarjo, Jawa Timur. Segarnya kuah sop yang berisi sayur seperti wortel, buncis, kubis, dan tetelan sapi, berpadu dengan sedapnya sate sapi yang irisan dagingnya berukuran jumbo dan baluran bumbu kacang.
Sate komo Mbak Atul bisa menjadi rekomendasi kuliner ketika berkunjung ke Sidoarjo. Tidak seperti sate pada umumnya, irisan daging sate sapi disini berukuran empat kali lebih besar daripada sate pada umumnya. Rasanya pun tak perlu diragukan.
Faidatul Umrah, si pemilik warung menceritakan bahwa nama "komo" itu berasal dari keseringan pengucapan yang tak sesuai hingga dianggap baik.
"Komo itu berasal dari kata 'klomoh' yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia basah banget," ujarnya, saat ditemui Ngopibareng.id, Selasa 14 Mei 2024.
Daging Sapi dan Ayam Habis Puluhan Kilogram
Kuliner sop sate komo berdiri sejak 2013 dan masih eksis hingga sekarang. Ini menjadi salah satu bukti bahwa rasa otentik sate komo digemari masyarakat. Bahkan dalam sehari, penjual ini mampu menghabiskan hingga 30 kg daging sapi dan 60 kg daging ayam. Selain tentunya bumbu yang tak kalah menakjubkan, 20 kg kacang dan 10 kg cabai hanya untuk tiga hari.
"Alhamdulillah pas bulan Ramadan kemarin sehari bisa sampai 100 kg," ucap syukur Faidatul Umrah.
Selain irisan dagingnya yang jumbo, ternyata rahasianya berada di baluran bumbu kacang yang melimpah. Atul, biasa ia dipanggil mengatakan, tidak asal dalam memberikan bumbu. Ia memakai bumbu rempah yang sudah ditakar sebelumnya.
"Bumbu utamanya kacang dan bawang, itu digoreng semua, sedangkan untuk cabai yang kemudian dicampur dengan beberapa bumbu lain," lanjutnya.
Kunci Rahasia Bumbunya
Menurut Atul, kunci rasa ada di bawang dan cabai, kalau takarannya pas maka bumbu akan enak.
Agar tekstur sate empuk dan tidak alot meskipun irisannya tebal, Atul hanya memilih daging lulur atau punggung sapi saja.
Dari segi harga pun juga bersaing, Atul membanderol setiap tusuknya seharga Rp 8.500 saja. Isi tusukan satenya ada lima potong, terdiri dari tiga daging dan dua potong gajih (lemak).
"Dulu awalnya orang beli hanya sate saja, saya gak menyediakan nasi, nah nasi ini baru ada sejak enam bulan lalu," ujar Atul.
Bikin Lidah Bergoyang
Jika Anda berminat, bisa langsung meluncur ke lokasinya yang berada di Kecamatan Prambon, tepatnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari Mako Polsek Prambon.
Salah seorang pengunjung dari Surabaya, Untung mengatakan, sate disini sangat sedap. Tak seperti sate pada umumnya, baik dari irisan daging, bumbu, dan rasanya bikin lidah bergoyang.
“Saya pertama kali kesini, mampir makan disini karena penasaran sama namanya sate komo. Dan setiap kali saya lewat selalu ramai pengunjung. Setelah saya coba ternyata memang beneran enak harganya juga terjangkau,” tutupnya.