Songsong Triwulan Keempat 2024, DPRD Surabaya Evaluasi Realisasi PAD
Komisi C DPRD Kota Surabaya gerak cepat dan fokus untuk melakukan evaluasi terhadap realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya pada triwulan ketiga 2024 dan persiapan menuju akhir tahun, atau triwulan keempat tahun 2024 mendatang.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Eri Irawan mengatakan, gerak cepat tersebut dengan memanggil seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota Surabaya. Yaitu memastikan program prioritas untuk masyarakat dijalankan di tengah tantangan fiskal yang terjadi.
"Secara umum, kita akan mengawal bagaimana agar program-program pemerintah prioritas pemerintah kota tetap berjalan secara optimal sampai akhir tahun anggaran berakhir di tengah tantangan fiskal ini," ungkapnya, Rabu 23 Oktober 2024.
Data yang dihimpun per tanggal 18 Oktober 2024 lalu, realisasi PAD Kota Surabaya telah menyentuh 73,62 persen. Persentase itu naik dari PAD tahun lalu, yang hanya menyentuh angka 68,72 persen.
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, peningkatan persentase PAD Kota Surabaya jelang triwulan keempat tahun 2024 tersebut menunjukkan bahwa sumber-sumber pendapatan bisa digali dengan baik oleh dinas terkait dan pemulihan ekonomi di masyarakat mulai terjadi.
"Peningkatan ini pertama menunjukkan bagaimana sumber-sumber pendapatan asli daerah bisa digali dengan baik. Kedua, hal ini menunjukkan bagaimana pemulihan ekonomi mulai terlihat makin baik di Surabaya sehingga pendapatan asli daerah trennya mulai meningkat," ujarnya.
Walaupun terdapat tren positif terhadap PAD bila dibandingkan dengan tahun lalu, Eri juga menyampaikan kepada segenap dinas terkait untuk mengantisipasi bila target belum tercapai hingga akhir tahun nanti.
Pihaknya pun mengusulkan kepada segenap OPD untuk melakukan simulasi mitigasi bila pendapatan hanya menyentuh angka 90-95 persen, untuk memastikan program prioritas pemerintah kota dapat berjalan sepenuhnya.
"Kita juga mengusulkan supaya merekan melakukan exercise, melakukan mitigasi simulasi kalau misalnya pendapatan hanya mencapai 90 persen bagaimana, kalau 95 persen bagaimana, sehingga program-program prioritas pemerintah kota bisa berjalan optimal," paparnya.
Dalam waktu dua bulan ini, Eri juga mengharapkan Pemerintah Kota Surabaya untuk dapat bekerja secara inovatif dalam menggali sumber-sumber pendapatan yang ada dan memastikan program-program prioritas, seperti pembangunan infrastruktur, penanganan banjir menjelang musim hujan, dan manajemen persampahan dapat berjalan secara lebih optimal.
Komisi C DPRD Kota Surabaya juga menekankan alokasi anggaran yang tepat sasaran dan lebih ditujukan untuk program-program prioritas yang berdampak langsung kepada masyarakat. Bukan mengacu kepada pembagian pagu anggaran yang merata kepada seluruh perangkat daerah atau dinas terkait.
"Jadi kita memang meminta ada semacam exercise agar anggaran tidak Cipto, tidak incip-incip roto, jadi semua memang sesuai dengan program prioritas pemerintah kota yang berdampak langsung ke masyarakat. Tidak semuanya kemudian harus anggaran untuk seluruh dinas itu harus merata dan sama," pungkasnya.