Inovasi Mesin Pengering Sepatu Karya Mahasiswa Stikom Surabaya
Musim hujan, sepatu basah jadi masalah sendiri, terutama para pekerja atau pelajar dan mahasiswa. Kalau dipakai, kaki akan bau. Mau dikeringkan, juga butuh sinar matahari.
Mahasiswa Sekolah Tinggi Managemen Informatika dan Teknik Komputer (Stikom) Surabaya menciptakan inovasi baru mengeringkan sepatu tanpa menggunakan sumber panas matahari.
Alamgumelar Bagus Rizkianto, seorang mahasiswa STIKOM ini berhasil menciptakan mesin pengering sepatu dengan menggunakan kompor gas sebagai sumber panas.
"Mesin ini menggunakan kompor gas untuk sumber panas. Alasannya kalau menggunakan listrik, daya lebih besar dan lebih mahal kalau dikalkulasi," ujarnya.
Tambah Alam, satu tabung elpiji ukuran 3 kilogram bisa mengeringkan 20 pasang sepatu dengan waktu sekitar satu jam. Alat ini juga dilengkapi sinar Ultraviolet (UV) yang berfungsi membunuh bakteri yang tumbuh di kelembapan akibat sepatu yang basah.
"Mampu membunuh bakteri sekitar 30 detik, hanya tinggal men-setting kompor dan panas yang dihasilkan," kata mahasiswa jurusan Teknik Komputer.
Mesin ini berbentuk seperti lemari kayu yang di dalamnya dilapisi aluminium foil. Bagian bawah ada kompor gas, dimana panas dari api kompor gas dihantarkan menggunakan seng, serta dilengkapi tempat meletakkan sepatu yang ingin dikeringkan.
"Untuk sirkulasinya kita makai kipas komputer, serta untuk daya kita pakai power supply ukuran 8 dan 10 volt," ujarnya.
Menurut Alam, sepatu yang mampu dikeringkan oleh mesin ini hampir semua jenis sepatu, antara lain sepatu boots, pantofel serta sepatu kets.
Dalam pembuatan mesin ini digunakan metode Proportional Integral Derivative (PID) yakni menggunakan DHT 11 sebagai sensor suhu dan kelembapan serta Adruino sebagai pusat control mesin.
"Saya membutuhkan waktu 6 bulan dalam pembuatan mesin ini, susah mencari metode dan rancangan kabel yang akan digunakan," kata Alam.
Alamgumelar berharap, karya ini dapat diteruskan oleh adik tingkatnya untuk disempurnakan serta bisa dirancang lebih baik lagi.
"Mesin Ini saya ingin sumbangkan pada kampus. Untuk dipelajari dan diperbaharui oleh teman-teman yang ingin melakukan TA (Tugas Akhir)," katanya. (pts)
Advertisement