Solusi Jangka Panjang, Mahasiswa Petra Diajak Kenali Blockchain
Teknologi Blockchain dan WEB3 masih menjadi fenomena yang berkelanjutan, sejak diperkenalkan pada tahun 2008 lalu. Keduanya dianggap dapat menjadi terobosan di bidang keuangan dan perdagangan.
Oleh sebab itu, program studi International Trade & Finance (ITF) PCU (Petra Christian University) bekerja sama dengan komunitas IDNFT, telah mengadakan workshop bertajuk “Blockchain Workshop with IDNFT”.
IDNFT sendiri adalah salah satu komunitas WEB3 dan NFT (Non-Fungible Token) terbesar, yang berfokus pada pendidikan, dengan menjembatani kesenjangan antara pelaku industri dan pengguna di Indonesia
Acara ini diusung dengan menghadirkan tiga pembicara dan dibagi dalam tiga sesi yang berbeda.
Sesi pertama dibawakan oleh Pendiri komunitas IDNFT Budi Santosa. Budi menjelaskan bagaimana cara kerja, perkembangan, peluang hingga potensi Blockchain dan WEB3 yang sentral perannya bagi para pelaku bisnis dan keuangan.
Lalu pada sesi berikutnya diisi oleh Chief Marketing Officer Tokocrypto Wan Iqbal, yang menjelaskan kehadiran Blockchain adalah sebagai solusi manajemen organisasi dan keuangan di masa depan.
Para peserta yang terdiri dari 330 mahasiswa SBM (School of Business and Management) PCU angkatan 2021-2022 juga diajak untuk melakukan praktik secara langsung.
Praktik dilakukan pada sesi terakhir dalam workshop kali ini. Para peserta diajak untuk mengadakan simulasi real transaksi menggunakan Blockchain, termasuk membuka crypto wallet. Sesi terakhir ini dipandu langsung oleh Yanuar, sebagai Lead Dev Factor DAO (Decentralized Autonomous Organization) & Nouns DAO.
“Kegiatan ini akan menambah pengetahuan mahasiswa agar lebih memahami cara kerja yang terbaru dari internet, meningkatkan antusiasme khususnya terhadap Blockchain dan WEB3, serta harapan akan pengadopsian teknologi tersebut di masa mendatang supaya kita bisa menggunakannya secara cermat,” kata Elisa Tjondro, Ketua Program ITF PCU, Senin 19 Februari 2024.
Menurutnya, Blockchain sendiri adalah teknologi yang memungkinkan terjadinya perdagangan antara individu di seluruh dunia tanpa melalui perantara. Sedangkan WEB3 adalah versi baru dari internet, decentralized internet, yang dibangun di atas teknologi blockchain dan dikendalikan secara komunal oleh para penggunanya.
“Jadi ini akan menghasilkan paradigma baru di mana pengguna memiliki kendali penuh atas data dan identitas mereka. Tidak perlu lagi perantara seperti Shopee, Tokopedia bahkan bank. Teknologi ini tidak mungkin dihindari dalam jangka panjang, khususnya perdagangan internasional,” tambah Elisa.
Elisa menambahkan, dengan penggunaan Blockchain dan WEB3, maka transaksi akan dilakukan langsung antar individu. Proses verifikasi penjual dan pembelinya otomatis menggunakan suatu teknologi atau disebut mesin.