Solskjaer Ingin Miliki Pemain Seperti Roy Keane dan Ronaldo
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solksjaer menyebutkan dua legenda klub, Roy Keane dan Cristiano Ronaldo adalah sebagai sosok yang ingin dia punya dalam timnya saat ini. Menurutnya, dengan karakter dan kemampuan yang dimiliki kedua pemain ini akan memberikan dampak luar biasa bagi timnya.
Saat masih jadi pemain, Solksjaer menghabiskan Sembilan tahun bersama mantan kapten MU itu. Pasangan itu berhasil mempersembahkan lima gelar Premier League dan menjadi bagian penting dalam treble winner dalam masa kepemimpinan Sir Alex Ferguson pada musim 1999 silam.
Sementara Ronaldo bergabung dengan MU ketika Solksjaer memasuki masa-masa akhir kariernya sebagai pemain Setan Merah. Keduanya berhasil mengantarkan MU meraih trofi Premier League di musim terakhirnya sebagai pemain MU.
Ia menjelaskan alasan memilih dua legenda MU itu. "Ada beberapa pemain yang pernah bermain dengan saya yang ingin saya miliki di tim saya, tentu saja," kata Solskjaer.
“Saya menyukai pemain (seperti) Roy Keane, saya tidak yakin apakah saya bisa mengaturnya!” katanya mengingat temperamennya yang sangat besar.
Namun di sisi lain, ia menyukai pengaruhnya yang sangat besar di ruang ganti. Dengan jiwa kepemimpinannya yang sangat kuat, Keane bisa membangkitkan motivasi rekan setimnya dalam situasi sulit sekali pun.
“Saya juga bermain dengan Ronaldo. Dia telah menjadi pemain terbaik di dunia bersama Lionel Messi selama 10 sampai 15 tahun terakhir,” sebutnya.
“Anda pasti akan membawanya ke tim Anda,” kata Solksjaer. Tentu saja jika ia bisa memilih dan mendapatkan dukungan dari dewan klub untuk memboyong Ronaldo.
Terlepas dari itu, ia menyebut Mason Greenwood adalah pemain MU saat ini yang memiliki kemiripan dengan Ronaldo dari segi gaya permainan.
"Ada banyak hal, itu tergantung mentalitas, sikap, teknis, atribut teknis," kata Solskjaer.
Pernyataan Solksjaer ini menyiratkan bahwa Mason memiliki peluang untuk menjadi pemain hebat seperti Ronaldo. Namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki dari pemain muda yang satu ini. Maklum, Mason beberapa kali melakukan tindakan indispliner, dan disebut-sebut memiliki gaya hidup yang kurang profesional.
“Mason adalah orang yang paling mengingatkan saya tentang diri saya sendiri sebagai seorang finisher, pencetak gol,” tuturnya.