Pengamat: Semakin Digoyang PDIP Surabaya Semakin Kuat
PDI Perjuangan Surabaya akan memasuki zona dan tantangan paling penting menjelang akhir kampanye Pilkada Surabaya 2020. PDI Perjuangan diprediksi akan terus digoyang dan diganggu soliditas internalnya agar votersnya bisa ambyar.
Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, untuk mengambyarkan kesolidan PDI Perjuangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, berdasarkan perjalanan sejarahnya, partai berlambang kepala banteng moncong putih ini tak mudah untuk digoyang kesolidannya.
“Jika dilihat dari perjalanan sejarah PDI Perjuangan, partai ini memang masuk kategori partai yang sudah teruji dan tangguh dengan strong voters yang fanatik. Tentu tidak mudah menggoyangnya karena ada banyak variabel berkelindan yang membuat votersnya fanatis,” ujar Surokim.
Surokim mengatakan, melihat kekuatan simbol Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, manajemen dan pengalaman PDI Perjuangan mengelola konflik internal, upaya membuat voters PDI Perjuangan terpecah akan sulit terwujud.
“Partai ini sangat kuat komandonya, sehingga soliditasnya selalu di atas rata-rata partai lain. Malah saya pikir situasi itu justru akan menguatkan PDI Perjuangan karena partai akan kian jelas bisa mengidentifikasi lawan di internal secara jelas dan kasat mata,” ungkapnya.
Seperti diketahui, DPP PDIP Perjuangan memberikan rekomendasi kepada Eri Cahyadi dan Armuji, sebagai calon walikota dan wakil walikota Surabaya di Pilwali 2020.
Selain diusung PDIP, paslon nomor urut 1 itu didukung oleh PSI dan Enam partai politik non parlemen itu adalah Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Berkarya, Partai Garuda, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).