Soju Bisa Dapat Sertifikat Halal MUI? Ini Faktanya
Soju halal mulai dikenal di tahun 2020. Kini sejumlah produsen soju asal Indonesia, mengemas minumannya dengan versi dan nama lokal. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun bisa memberikan sertifikat halal pada minuman yang berbeda jauh dari negara asalnya, di Korea.
Soju Halal
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas menekankan ada dua hal yang harus diperhatikan pada produsen soju lokal, bila ingin mendapatkan sertifikat halal.
Produsen minuman yang terinspirasi dari Korea Selatan, harus bisa membuktikan jika produknya tak mengandung unsur haram seperti alkohol.
Selanjutnya, nama soju yang berarti babi, juga harus diganti. Selain itu, kata soju juga mengingatkan pada minuman yang beralkohol, sehingga namanya harus diganti agar tak membuat konsumen bingung.
"Karena di situ ada paradoksi, yang satu halal yang satu haram. Sehingga masyarakat nanti akan bingung ya ini kok barang haram jadi halal, kok apa namanya kok khamar atau alkohol jadi halal," kata Anwar, dikutip dari Kumparan, Minggu 27 November 2022.
Soju Lokal
Sementara sejumlah minuman dengan kata kunci soju halal bisa ditemukan di lapak ecommerce. Di antaranya, ada pula yang menyediakan gratis sloki atau gelas. Produk juga memberikan keterangan jika minuman yang dibeli tidak mengandung kadar alkohol, dan halal 100 persen.
Salah satu produsen minuman yang terinspirasi soju, adalah Mojiso Korean Sparkling Water.
Pemilik Warung Mini Ummik, Rinda Aldiyanti, mengaku jika produk minumannya terinspirasi dari soju yang banyak dijumpai di film drama Korea(drakor).
Inspirasi itu terlihat dalam kemasan yang menyerupai minuman asal Korea. Namun soal kandungan, Mojiso tidak mengandung alkohol. Minuman ini adalah air soda dengan perisa rasa buah, dikutip dari Liputan 6, pada Minggu 27 November 2022.
Minuman Soju asal Korea
Soju dikenal sebagai minuman beralkohol yang banyak dijumpai di Korea, Jepang, juga China. Umumnya, Minuman ini memiliki kandungan alkohol di bawah 20 persen. Sehingga cita rasanya tak sepanas vodka, dan memiliki rasa manis, dikutip dari Vine Pair.
Secara tradisional, soju yang disebut sebagai minuman nasional Korea, terbuat dari beras. Namun, penyulingan beras sempat dilarang saat Perang Korea dan menyebabkan soju mulai dibuat dari bahan kentang, tepung, dan juga gandum. Tahun 1990an, larangan menggunakan beras dicabut dan soju mulai banyak menggunakan beras kembali.
Di Korea, soju juga sering diminum bersama makanan khusus yang disebut dengan anju. Makanan yang masuk kategori anju, banyak dikonsumsi bersama minuman beralkohol.
Soju juga dikenal sebagai minuman komunal. Sehingga konsumsinya sering dilakukan secara bersama-sama.
Advertisement