Soekarwo: UNBK Merupakan Sebuah Inovasi
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Soekarwo hari ini, Selasa (4/4) lakukan peninjauan dalam Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 di SMKN 6 Surabaya dan SMKN 1 Surabaya. Pakde Karwo sapaan akrabnya menjelaskan, pelaksanaan UNBK memaksa siswa untuk memperdalam ilmu pengetahuannya.
Pakde Karwo mengharapkan, pelaksanaan UNBK tahun 2017 sukses 100 persen. Demikian pula, paper based test/pbt juga ditargetkan 0 persen untuk tahun 2018. Khusus untuk madrasah aliyah (MA) yang belum bisa sepenuhnya mengikuti UNBK, ke depan pemprov akan mendorong terwujudnya 100 persen UNBK.
Dalam pelaksanaan UNBK sebagai salah satu bentuk inovasi, juga ada kendala baik di sisi kultur maupun infrastruktur. Di sisi infrastruktur adanya kebutuhan hardware dan software, serta dukungan brainware yang berkualitas. “Dalam setiap inovasi tentu akan ada kendala yang dihadapi. Terlebih pelaksanaan UNBK mengedepankan teknologi,” jelasnya.
Terkait pelaksanaan UNBK, Pakde Karwo memberikan apresiasi kepada SMKN 6 dan SMKN 1 Surabaya, dan mengimbau sekolah lain untuk benchmarking ke sekolah itu. Apalagi, kedua SMKN tersebut telah melibatkan orang tua dalam perumusan kebijakan dan proses UNBK 2017.
“Ini bagus sekali. SMKN 6 menjadikan orang tua, sekolah, dan pemerintah sebagai bagian penting dalam UNBK. Support orang tua penting sekali untuk kelangsungan UNBK,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan, SMKN 6 dan SMKN 1 telah membuat alternatif pengawasan melalui kamera CCTV yang bisa dipantau langsung lewat monitor di beberapa ruangan. Sehingga, ketika terjadi permasalahan komputer maka pengawas ruangan dan teknisi bisa langsung mengetahui.
“Ini adalah langkah baik, karena ada second opinion untuk pengawasan yang dilakukan programer dan operator dalam satu bilik,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rachman menjelaskan, evaluasi hari pertama UNBK di Jatim, terdapat hanya dua sekolah yang terjadi masalah dan langsung diatasi yakni salah satu SMK Swasta di Surabaya terdapat masalah server sehingga menggeser waktu pelaksanaan UNBK. Sementara sekolah lainnya, salah satu SMK di Pasuruan karena listriknya mati.
Pelaksanaan UNBK pada hari kedua yakni melalui komitmen semua pemangku kepentingan untuk siaga server dan perangkat jaringan, serta pasokan listrik. Juga, sekolah tetap harus konsentrasi melaksanakan ujian, serta dilakukannya pengawasan silang.
“Dengan CCTV dan pengawasan silang, di ruangan tidak terjadi kerepotan. Kejujuran para siswa tetap terjaga,” kata Saiful. (tim)
Advertisement