Banyak yang WFH, Harga Telur dan Minyak Goreng Malah Turun
Meski pemerintah mengeluarkan imbauan untuk melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun, imbauan ini ternyata tak membuat harga bahan pokok naik. Padahal dengan social distancing, membuat lebih banyak orang tetap tinggal di rumah. Itu artinya, konsumsi bahan pangan di rumah juga akan lebih banyak jika dibandingkan saat bekerja seperti biasa.
Berdasar pantauan reporter Ngopibareng.id di tga pasar yakni Pasar Gotong Royong, Pasar Tenggilis Mejoyo dan Pasar Wonokromo, harga beras relatif stabil. Ada dua kelompok besar beras yang dijual di pasar ini, yaitu beras kualitas standar dan kualitas baik. Harga beras dengan kualitas biasa dijual dengan harga Rp 9 ribu hingga 10 ribu. Sedangka yang untuk kualitas baik seharga Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu.
“Ini sejak awal Januari ya segitu harganya, macem-macem tergantung jenisnya” kata Rindi, salah satu penjual di Pasar Gotong Royong pada Jumat 3 April 2020.
Senada dengan harga di Pasar Gotong Royong, harga beras di Pasar Tenggilis Mejoyo dan Wonokromo pun sama.
“Beras ada yang Rp 10 ribu, Rp 11 ribu dan Rp 12 ribu. Ini harga stabil sejak dulu. Sejak Januari kayaknya” ucap Maria, penjual di Pasar Tenggilis Mejoyo. Penyataan ini juga didukung Supri, salah satu penjual sembako di Pasar Wonokromo.
Berbeda dengan beras, telur dan minyak malah mengalami penurunan harga. Dari ketiga pasar, telur yang biasanya dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram, malah turun menjadi Rp 22-23 ribu per kilogram.
Sedangkan, untuk minyak curah, yang biasanya dibanderol Rp 15 ribu. Sekarang harganya ada yang Rp 10 ribu, Rp 11 ribu dan Rp 12 ribu. Harga tergantung jenis minyaknya. Baik minyak cokelat dan bening.
“Sudah sejak 31 Maret 2020 harga telur turun jadi Rp 23 ribu. Sebelumnya Rp 25 ribu. Minyak juga turun, pada 25 Maret 2020 harga masih Rp 15 ribu per kilo. Sekarang Rp 12 ribu paling mahal” kata Sipah, salah satu pedagang di pasar Wonokromo.
Temuan yang sama pun terjadi di Pasar Tenggilis Mejoyo dan Pasar Gotong Royong.
“Telur turun jadi Rp 22 ribu, kalau minyak ada yang Rp 10 ribu, dan Rp 11 ribu. Telur turun sejak tiga hari ini. Kalau minyak seminggu ini” tambahnya
Meskipun demikian, menurut pengakuan delapan penjual di ketiga pasar, tidak ada pembeli yang menimbun stok. Mayoritas pembeli membeli dalam jumlah normal.
"Ini sepi, nggak ada yang nyetok. Belinya normal aja sesuai standar" tutupnya.