Aturan Social Distancing Berhasil Menekan Aktivitas di Luar Rumah
Kebijakan pemerintah memberlakukan social distancing atau menjauhkan diri dari berkumpul, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang, mulai berdampak. Setidaknya hal itu terlihat di wilayah DKI Jakarta.
Meskipun kebijakan itu belum ditaati sepenuhnya, tapi sudah mulai menumbuhkan kesadaran masyarakat akan penyebaran Covid-19.
Dengan dihentikannya seluruh aktivitas pada perusahaan dan perkantoran di wilayah Jakarta oleh Gubernur DKI Anies Baswesan, masyarakat yang hilir mudik di jalan-jalan protokol terlihat sepi.
Dari pengamatan Ngopibareng di pusat-pusat keramaian seperti mal, stasiun KA Gambir dan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, juga terlihat lengang.
Kesibukan di terminal kedatangan maupun keberangkatan untuk penerbangan domestik dan penerbangan internasional di Bandara Soekarno Hatta berkurang cukup drastis.
Meski belum ada konfirmasi dari pihak maskapai penerbangan terkait turunnya jumlah penumpang akibat kebijakan social distancing tersebut. Hal itu diakui oleh seorang penumpang pesawat Garuda W. Irawan yang baru tiba dari Surabaya.
Ia menuturkan terkait pengalamannya terbang dengan Garuda. Menurutnya baru kali ini penumpangnya kurang dari separuh. Ini terlihat dari banyaknya kursi atau seat di pesawat yang kosong.
"Penumpangnya berkurang, tidak seperti biasanya," kata Irawan.
Sementara pasar-pasar tradisional, toko retail, tetap tak terganggu. Mereka beroperasi seperti biasanya, melayani masyarakat yang membeli kebutuhan pokok sehari-hari.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mentetapkan Jakarta berstatus tanggap darurat bencana. Perkantoran, sekolah, perguruan tinggi diliburkan, karyawan diperintahkan bekerja dari rumah, demikian pula proses belajar mengajar dan perkuliahan hendaknya dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi daring.
Anies juga meminta umat beragama beribadah di rumah masing-masing. Umat muslim untuk sementara waktu tidak melakukan salat berjamaah di Musholla maupun Masjid. Ketentuan itu juga berlaku bagi umat Kristiani untuk tidak beribadah di Gereja.
Untuk mengurangi penyebaran virus corona, transpotasi masal, MRT, LRT, Comuter Line dan Bus Trans Jakarta juga membatasi jadwal operasional dari 06.00 sampai pkl 18.00 WIB.