Social Distance, Tindakan Pencegahan Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat melakukan social distance atau jaga jarak. Hal ini disampaikan presiden dalam konferensi pers, Minggu 15 Maret 2020. Imbauan ini bertujuan mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
Social distance sendiri merupakan beberapa aksi yang dilakukan untuk mencegah penyakit menular. Melansir berbagai sumber berikut penjelasannya.
1. Menghindari Kerumunan Besar
Masyarakat diminta menghindari kerumuman besar dengan jarak enam kaki atau dua meter. Kerumunan orang yang dimaksud seperti ketika berada di pusat perbelanjaan, bioskop atau stadion. Kerumunan pun bermakna subjek yang bergerak.
2. Kegiatan dilakukan dengan Social Distance
Bekerja dari rumah, pembelajaran dilakukan secara online dan tidak ada tatap muka. Menunda konferensi dan berkomunikasi menggunakan telepon. Tidak melakukan kontak fisik secara langsung dengan orang, seperti bersalaman atau berpelukan.
3. Dianggap Bisa Mengurangi Corona
Melihat kembali kasus pandemik influenza di Spanyol pada 1918, social distance dianggap berhasil dalam mengurangi wabah yang ada. Dari sebuah penelitian, kota di Spanyol yang menerapkan penutupan sekolah atau penghindaran interaksi dengan publik, mempunyai level kematian lebih rendah.
Terlebih, corona mudah menyebar wakalu melalui ludah. Corona bisa hidup di permukaan dari beberapa jam hingga beberapa hari. Dengan adanya social distancing ini interaksi dan kontak fisik dengan banyak orang bisa dihindari. Sehingga, penyebaran virusnya bisa diperlambat dan dihambat.
Beda Karantina, Isolasi dan Social Distancing
Sejak wabah virus corona (COVID-19) menyebar di seluruh dunia, istilah karantina, isolasi dan social distancing sering muncul di berbagai media massa. Meski demikian, masih banyak orang yang belum paham dan salah mengartikan mengenai makna dari ketiga istilah tersebut.
Spesialis Penyakit Menular, Steven Gordon, MD menyebut karantina tidak harus menjadi hal yang menakutkan, justru itu adalah cara efektif untuk melindungi masyarakat.
Selain itu, Gordon pun menjelaskan seluk beluk karantina dan istilah lainnya dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Merangkum dari Cleveland Clinic, Senin 16 Maret 2020, berikut ulasannya:
Karantina
Pemerintah menggunakan karantina untuk menghentikan penyebaran penyakit menular. Karantina adalah untuk orang-orang atau kelompok yang tudak memiliki gejala tetapi terkena penyakit. Karantina menjauhkan mereka dari orang lain sehingga mereka tidak secara sengaja menginfeksi siapapun.
Karantina efektif digunakan selama wabah, yakni ketika ada peningkatan mendadak dalam kasus penyakit; epidemi mirip dengan wabah, tetapi umumnya dianggap lebih besar dan lebih luas; dan pandemi lebih besar daripada epidemic, umumnya bersifat global dan memengaruhi lebih banyak orang.
Isolasi
Isolasi memiliki tujuan yang sama seperti karantina. Namun isolasi disediakan bagi mereka yang sudah sakit. Hal ini akan membuat orang yang terinfeksi menjauh dari orang yang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit.
Menurut konstintusi Amerika Serikat (AS), pemerintah federal dapat menggunakan isolasi dan karantina untuk melindungi orang dari penyakit menular. Negara ini juga memiliki wewenang untuk melembagakan isolasi atau karantina. Melanggar karantina memiliki konsekuensi mulai dari denda hingga hukuman penjara.
Advertisement