Soal Will Smith, Oscar Pernah Blacklist Artis Tersangkut Komunis
Will Smith dilarang menghadiri Oscar dan berbagai acara milik Akademi Film Hollywood pasca menampar Chris Rock. Namun di masa lalu, Oscar juga sempat melarang artis dan juga produser yang tersangkut komunis, untuk jadi nominasi.
Pembatalan Oscar
Diketahui Academy of Motion Pictures Arts and Science menjatuhkan sanksi pada Will Smith, berupa larangan hadir di berbagai acara milik Academy, termasuk Oscar, baik offline atau online, selama 10 tahun kedepan.
Namun dewan di akademi tersebut, tidak memberikan sanksi terkait dicoretnya Will Smith dari kemungkinan masuk nominasi Oscar. Sementara, salah satu film terbaru Will Smith, Emancipation, digadang-gadang akan mencuri banyak perhatian pada Oscar tahun depan.
Insiden pembatalan piala Oscar sendiri sebelumnya pernah terjadi, tepatnya di tahun 1969. Saat itu, film dokumenter The Young American dianulir lantaran tidak memenuhi syarat karena tanggal rilisnya.
Panitia kemudian menarik kembali Oscar yang telah diberikan dan kemudian menetapkan runner-up, Journey Into Self sebagai pemenangnya, dikutip dari Indi Wire, Sabtu 9 April 2022.
Dicoret jika Tersangkut Komunis
Dalam sejarah Oscar, Akademi juga sempat membuat daftar blacklist besar-besaran semasa Perang Dingin, di tahun 1950an. Produser, sutradara, penulis, aktor, yang dianggap tersangkut komunis, masuk daftar ini.
Buku berjudul Inside Oscar menulis jika Oscar mengeluarkan aturan khusus terkait komunis di tahun 1956. Aturan itu berbunyi, "Siapa pun tak boleh menjadi nominasi Oscar jika dia tergabung dalam organisasi komunis, dan belum mengumumkan status baru dari keanggotaan itu, atau jika mereka menolak bersaksi, atau menolak merespons panggilan dari komite terkait."
Namun, aturan politis yang hanya berusia 2 tahun itu menghasilkan banyak hal buruk. Film The Brave One tahun 1957, memenangkan kategori Best Motion Story Picture. Penerimanya, Robert Rich hingga saat ini tak bisa dikenali, tak hadir dengan alasan menemani istrinya yang sedang melahirkan di rumah sakit.
Sedangkan penulis sebenarnya adalah Dalton Trumbo, nama yang masuk daftar hitam Oscar. Dampaknya, industri tahu kondisi itu, sehingga tak bisa dipekerjakan dengan formal, dan akan dihargai dengan tarif yang murah. Situasi itu memaksa dewan Akademi untuk mengadakan pertemuan darurat.
Aturan blacklist Oscar juga berdampak buruk di tahun yang sama. Michael Wilson, digadang-gadang masuk nominasi skenario terbaik untuk film Friendly Persuasion. Namun, lantaran masuk daftar hitam, film dirilis tanpa kredit pada penulis skenario, dan membuat film itu tak memenuhi kategori penilaian Oscar.
Insiden selanjutnya, tahun 1958, film Bridge on the River Kwai, dua penulisnya memenangkan kategori Best Adapted Screenplay. Namun lantaran masuk daftar hitam, Wilson dan Carl Foreman tak bisa menerima Oscar. Lucunya, penghargaan itu justru diterima oleh penulis novel aslinya, Pierre Boulle, yang tidak memiliki peran dalam menulis skenario, dan bahkan tidak berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Praktik daftar hitam Oscar kemudian berhenti setelah sutradara Exodus, Otto Preminger, menjadi headline di New York Times. Academy pun butuh beberapa tahun untuk memperbaiki dampak buruk kebijakan blacklist akibat komunis, dengan memberikan piala Oscar kepada yang berhak bahkan di antaranya ketika mereka telah meninggal.
Diketahui, Will Smith mendapat sanksi dari Akademi setelah menampar Chris Rock dalam gala Oscar. Meski menjatuhkan sanksi larangan menghadiri acara milik Akademi, namun dewan tidak mengeluarkan aturan tentang blacklist Will Smith dari nominasi Oscar.
Advertisement