Soal Wacana Cawapres Jokowi: Idenya Bukan dari Saya
Presiden Joko Widodo angkat suara merespons isu dirinya berpotensi menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2024. Jokowi mengaku sama sekali tidak tahu isu tersebut. Walhasil dia enggan bicara banyak.
"Kalau dari saya, saya terangkan, kalau bukan dari saya, saya ndak mau terangkan. Itu saja, terima kasih," kata Presiden Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat 16 September 2022.
Jokowi juga mengaku heran. Sebelumnya sempat ada wacana masa jabatan presiden diperpanjang. Kala itu, wacana presiden tiga periode dilontarkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar serta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Mereka menganggap Pemilu 2024 bisa mengganggu proses pemulihan ekonomi imbas pandemi Covid-19.
Kini, muncul kembali isu tentang Jokowi berpotensi menjadi calon wakil presiden. Mengenai hal itu, Jokowi justru bertanya siapa yang menggulirkan isu tersebut.
"Sejak awal saya sampaikan urusan tiga periode sudah saya jawab. Begitu sudah dijawab muncul lagi namanya perpanjangan juga sudah saya jawab. Lalu, muncul lagi jadi wapres, ini dari siapa?" kata Jokowi.
Cawapres 2024
Semua bermula dari pernyataan juru bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono yang menyebut presiden dua periode bisa menjadi calon wakil presiden.
Menurutnya, Pasal 7 UUD 1945 tidak melarang presiden dua periode menjadi wakil presiden. "Kalau itu secara normatif boleh saja. Tidak ada larangan, tapi urusannya jadi soal etika politik saja menurut saya," kata Fajar Laksono.
Isu lalu berkembang menjadi kans duet Prabowo Subianto - Joko Widodo di Pilpres 2024. Ketum Relawan Projo Budi Arie mengatakan wacana duet itu tidak bisa dipungkiri karena berasal dari masyarakat.
"Konstitusi mengizinkan. Politik kan soal seni kemungkinan. Wacana ini sah-sah saja. Yang namanya aspirasi masyarakat tidak bisa dilarang. Soal terwujud atau tidak itu kan banyak variabelnya," kata Budi melalui keterangan tertulis, Kamis 15 September.
Presiden Joko Widodo harus legowo seperti SBY. Tunduk pada UUD yang membatasi masa jabatan presiden dan wakil presiden hanya dua periode. Tak ingin mengutak atik aturan dan mencari selah yang memugkinkan dijadikan pintu masuk untuk berkuasa kembali.
Tiru SBY
Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan Jokowi memang belum terangan terangan ingin nambah menjadi tiga periode. Tapi dia mengembangkan wacana ingin berkuasa lagi melalui relawan Jokowi dan sejumlah elit.
Setelah pancingan memperpanjang masa jabatan dan menunda Pemilu ditolak, kini muncul wacana baru, Jokowi didorong menjadi Wapres. "Jokowi seharusnya meniru SBY, meninggalkan jabatannya sebagai Presiden ke-6 RI yang telah berakhir pada waktunya dengan legowo, dan menyambut kedatangan Jokowi dengan upacara," kata Rocky Gerung, Kamis 15 September 2022.
Menanggapi wacanaPresiden Jokowi akan didorong sebagai Wapres, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menegaskan bahwa Jokowitidak bisa maju sebagai cawapres di 2024.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pertama periode 2003-2008 itu mengatakan Joko Widodo tak memenuhi syarat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang.
Menurut dia, Jokowi yang sudah menjabat presiden dua periode tidak bisa maju lagi sebagai calon wakil presiden untuk periode berikutnya. "Iya, tidak bisa jadi cawapres baik dari segi hukum maupun etika," ujar Jimly kepada media Kamis 15 Srptember 2022.