Soal Visa Olimpiade Beijing, Tiongkok Sindir Keras AS
Tiongkok menyindir aplikasi visa AS bagi ofisial negara itu untuk menghadiri Olimpiade Beijing 2022. Sindiran disampaikan Selasa 28 Desember 2021, dengan mengatakan itu membingungkan karena Washington telah berjanji menerapkan "boikot diplomatik" pada Olimpiade Musim Dingin.
"Di satu sisi, Amerika Serikat mengklaim tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau ofisial " ke Olimpiade pada Februari, tetapi "di sisi lain, telah mengajukan visa untuk" ofisial pemerintah, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian.
"Tidak peduli bagaimana Amerika Serikat menjelaskannya, faktanya ada di sana," kata Zhao kepada wartawan, sambil mendesak Washington berhenti "bersilat lidah" yang akan mengganggu Olimpiade Beijing, seperti dikutip dari Kyodo News, Rabu 29 Desember 2021.
Awal bulan ini, South Cina Morning Post mengatakan Cina telah mengonfirmasi aplikasi visa dari ofisial AS yang berencana berkunjung selama Olimpiade Musim Dingin Beijing, yang dimulai 4 Februari.
Surat kabar Hong Kong melaporkan bahwa pemerintah AS baru-baru ini mengajukan permohonan visa tiga bulan bagi 18 orang untuk memberikan "operasi dukungan keamanan" di pertandingan tersebut.
Biden: Jangan Panik
Bertambahnya kasus Covid-19 di Amerika Serikat belakangan ini, membuat Presiden Joe Biden angkat bicara.
Presiden meminta agar masyarakat tidak panik dengan adanyanya lonjakan varian Omicron yang ada saat ini.
"Omicron adalah sumber kekhawatiran, tetapi tidak boleh menjadi sumber kepanikan," katanya Joe Biden, dikutip dari AFP, Selasa 28 Desember 2021.
Bahkan, ia menjelaskn bahwa penyebaran cepat varian Omicron tidak akan berdampak sama dengan kasus awal Covid-19 pada 2020 dan varian Delta yang memicu lonjakan Covid-19 pada awal 2021.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pengetesan tersedia secara luas, vaksinasi dilakukan secara massal, dan infeksi varian terbaru ini tidak menyebabkan dampak serius.
"Karena ada begitu banyak vaksinasi dan booster, kami tidak melihat peningkatan rawat inap sebanyak sebelumnya," ungkap Biden.
"Warga Amerika, AS telah membuat kemajuan. Segalanya menjadi lebih baik," tambahnya.
Sementara itu,i beberapa rumah sakit di negaranya dipenuhi oleh pasien kasus Covid-19. Biden yakin sejumlah rumah sakit di beberapa tempat akan dibanjiri baik dari segi peralatan maupun staf.
Maka dari itu, pemerintah akan memperluas lokasi pengetesan Covid-19 gratis, pemerintah mendorong lebih banyak perangkat pengujian di rumah. Hal tersebut dilakukan karena ia menganggap peningkatan kapasitas pengetesan sejauh ini masih belum cukup.
Pihaknya pun membeli 500 juta alat tes untuk didistribusikan ke rumah-rumah.
"Saat pemerintahan kami mulai menjabat tidak ada pengetesan gratis. Tidak ada. Sekarang kami punya delapan merek beredar di pasaran," sindir Biden.
"Itu tidak cukup. Itu jelas tidak cukup. Jika kami tahu, kami akan bekerja lebih keras, lebih cepat," sambungnya.
Sebagi informasi, AS menjadi negara dengan jumlah korban pandemi tertinggi di dunia, dengan lebih dari 816.000 kematian dan 52 juta kasus positif Covid-19.
Advertisement