Soal Timnas Indonesia Vs Australia, ini Kata Pakar Unesa
Timnas Putri Indonesia dikalahkan oleh Timnas Australia di laga perdana Piala Asia dengan skor 0-18 tanpa balas. Melihat hal tersebut, pelatih sekaligus dosen pendidikan olahraga Univesitas Negeri Surabaya (Unesa), David Agus Prianto mengatakan, kekalahan tersebut realistis mengingat Timnas Indonesia memang kalah dari segi teknik, taktik bahkan mental.
"Saya berpendapat bahwa memang Timnas Indonesia kalah segala-segalanya dari segi fisik, teknik, taktik pun mental juga pengalaman, kekalahan itu sudah dikatakan realistis," ujar David saat dihubungi Ngopibareng.id.
Dosen Fakultas Ilmu Olahraga Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Unesa ini mengungkapkan, dari segi pengalaman Timnas Indonesia sudah tertinggal jauh. Mayoritas pemain Timnas Australia banyak yang merumput di klub sepakbola Eropa.
"Sedangkan di Indonesia kompetisi saja masih minim, kami sebagai pemerhati sepak bola atau pelatih sudah berpikir realistis saat melawan Australia," terangnya.
Ia pun mengakui, kekalahan Timnas Indonesia 18-0 bukan hal yang mengagetkan, karena sebelumnya sudah diprediksi. "Sudah diprediksi bahkan, pelatih Rudy Eka pun sangat sulit mengalahkan juara bertahan Piala Asia ini," jelasnya.
Menurutnya, keikutsertaan Timnas Indonesia di ajang Piala Asia yang digelar di Mumbai, India tersebut hanya untuk mencari pengalaman bertanding. Sebab, di Indonesia sendiri tidak ada pembinaan yang khusus.
Lanjut David, kompetisi di Indonesia saja asal jalan dan tidak berjenjang. Baru tahun 2018 kemarin sepakbola wanita diadakan kompetisi liga satu.
Ia pun berharap, dari kejadian ini Indonesia serius untuk melakukan pembinaan sepak bola wanita. Ke depannya, harus ada pembinaan khusus yang dimulai dari usia dini hingga remaja.
Selain itu, juga harus ada kompetisi di tiap kelompok usia hingga liga, sehingga Badam Tim Nasional (BTN) tidak mengalami kesulitan dalam mencari pemain untuk Timnas Indonesia. "Kalau perlu melibatkan guru olahraga atau ekstrakurikuler di sekolah dalam mendukung gerak motorik dan bakat putri Indonesia dalam bidang sepak bola," tutupnya.
Advertisement