Soal Suksesi Tebuireng Pasca-Gus Sholah, Ini Kesaksian Gus Mus
KH Ahmad Mustofa Bisri, Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, mengaku mendapat informasi langsung dari KH Salahuddin Wahid soal suksesi kepemimpinan Pesantren Tebuireng Jombang. Hal itu dilakukan beberapa waktu lalu, sebelum Gus Sholah menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.
"Beberapa waktu yang lalu, tanpa pendahuluan apa pun, Gus Sholah (Ir KH Salahuddin Wahid) bercerita kepadaku bahwa beliau sudah mempersiapkan suksesi kepengasuhan Pesantren Tebuireng Jombang yang selama ini dipimpinnnya. Ternyata, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kemarin beliau berpulang ke Rahmatullah menyusul Gus Dur," tutur Gus Mus, Senin 3 Februari 2020, melalui akun instagramnya.
"Semoga beliau husnul khatimah. Allahummaghfir lahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu wa akrim nuzulahi waj'alil jannat matswah... Alfatihah," kata Gus Mus, Mustasyar PBNU.
Seperti diketahui, sebelum Gus Sholah wafat, suksesi kepemimpinan Pesantren Tebuireng Jombang telah dilakukan dengan baik. Telah ditunjuk KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) untuk melanjutkan estafet kepengasuhan pesantren yang didirikan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari ini. Selain dikenal sebagai organisastoris Islam, Gus Kini juga dikenal sebagai pengusaha di Jawa Timur. Gus Kikin adalah putra KH Mahfudz Anwar, yang terhitung cicit KH Hasyim Asy'ari.
Sementara itu, Gus Sholah adalah sosok yang satu ini adalah salah seorang ulama, tokoh politik, tokoh Hak Asasi Manusia (HAM), juga tokoh pemikir. Tokoh yang juga salah satu putra daerah dari trah keluarganya menghasilkan banyak tokoh besar.
KH Salahuddin Wahid lahir di Jombang pada 11 september 1942. Putra ketiga dari enam bersaudara putra-putri KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj. Sholihah putri KH. Bisri Sansuri. Ia juga adik kandung dari Mantan presiden ke empat, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Meski menjadi putra kiai, Gus Solah memperoleh pengajaran cukup berbeda dengan saudaranya Gus Dur. Jika Gus Dur lebih banyak menghabiskan masa kecilnya di lingkungan pesantren, Gus Solah malah banyak menempuh pendidikan umum mulai dari SD Perwari Salemba, SMP Negeri 1 Cikini lanjut SMA Negeri 1 Budi Utomo hingga menamatkan kulaihnya di jurusan Arsitek ITB.
“Saya di Jombang memang tidak lama, karena setelah tahun 1950, saya harus pindah ke Jakarta bersama ayahanda yang saat itu menjabat menteri agama. Otomatis secara pendidikan saya memang menghabiskan pendidikan di umum, meski di sore harinya biasanya tetap ada kegiatan mengaji untuk mengisi ilmu agama,” kisah Gus Sholah, semasa hidupnya.
Kini, Gus Sholah wafat di usia 77 tahun. Ia merupakan adik kandung Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pria kelahiran 11 September 1942 ini adalah anak ketiga dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj Sholihah. Selain Gus Dur, saudara Gus Sholah adalah Nyai Aisyah, Dr Umar Alfaruq, Nyai Lily Wahid, dan Muhammad Hasyim.
Advertisement