Soal Rudal Balistik Korut, China Saran AS Bersikap Fleksibel
Kunci pemecahan masalah program rudal balistik dan nuklir Korea Utara ada di tangan Amerika Serikat, menurut utusan Cina untuk PBB pada hari Jumat 4 Februari 2022, mendesak Washington menunjukkan "lebih banyak ketulusan dan fleksibilitas" jika menginginkan terobosan.
"Mereka harus datang dengan pendekatan, kebijakan dan tindakan yang lebih menarik dan lebih praktis, lebih fleksibel dalam mengakomodasi masalah," kata Duta Besar Zhang Jun mengatakan kepada wartawan dengan merujuk pada Korea Utara. "Kunci dalam menyelesaikan masalah ini sudah ada di tangan Amerika Serikat."
Dia berbicara menjelang pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB, yang diminta oleh Amerika Serikat untuk membahas peluncuran rudal balistik jarak menengah Korea Utara Minggu lalu, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 5 Februari 2022.
AS Tetap Lakukan Tekanan
Setelah pertemuan itu, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada wartawan, "Kita harus terus menekan."
Dia juga membacakan pernyataan bersama oleh lebih dari separuh Dewan Keamanan PBB yang mengutuk peluncuran rudal terbaru Korea Utara dan memperingatkan bahwa sikap diam yang terus-menerus oleh badan 15 anggota itu hanya akan membuat Pyongyang berani.
Delapan anggota dewan - Amerika Serikat, Albania, Brasil, Prancis, Irlandia, Norwegia, Uni Emirat Arab dan Inggris - dan Jepang menggambarkan peluncuran hari Minggu sebagai "eskalasi signifikan" yang "berusaha untuk semakin mengacaukan kawasan."
Mereka mengatakan Korea Utara telah melakukan sembilan peluncuran rudal balistik pada Januari, menggambarkannya sebagai jumlah terbesar selama satu bulan dalam sejarah senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya.