Soal Perbudakan ABK WNI, Ini Pembicaraan Menlu RI di Tiongkok
Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi mengatakan, pihaknya berkesempatan membahas kasus perbudakan ABK WNI di Kapal Long Xin 629. Kasus itu kini ditangani Bareskrim terkait dugaan perdagangan orang.
Hal itu diungkapkannya ketika bertemu dengan Menlu Tiongkok Wang Yi. Retno ditemani Menteri BUMN Erick Thohir untuk membahas sejumlah kerjasama bilateral.
"Saya sampaikan kembali concern kita mengenai masih terjadinya kasus-kasus yang menimpa ABK Indonesia yang bekerja di kapal-kapal ikan RRT," kata Retno dalam keterangan Jumat 21 Agustus 2020.
Bahkan, Menlu Retno meminta keseriusan Tiongkok untuk mencegah kembali kasus ini dengan membuat perjanjian kerja sama.
"Indonesia juga meminta kerja sama Mutual Legal Assistance antara lain adanya keperluan sanksi WN Tiongkok dan investigasi transparan untuk tuduhan perdagangan manusia di kapal Long Xin 629," tutur Retno.
Ia juga menekankan, isu ini bukan hanya isu antara swasta, namun sudah melibatkan pemerintah dalam melindungi masyarakat Indonesia.
"Pemerintah sudah harus terlibat untuk memastikan bahwa pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan ini tidak terjadi di masa mendatang," kata Retno Marsudi.
Sementara itu, dalam kaitan kunjungan ke Tiongkok, perusahaan farmasi Tiongkok , Sinovac Biotech Ltd, menyepakati nota kesepahaman yang akan memprioritaskan distribusi vaksin Covid-19 untuk Indonesia sampai akhir 2021.
Kesepakatan itu diteken dalam nota kesepahaman (MoU) antara Sinovac dan perusahaan farmasi Indonesia PT Bio Farma (Persero), di Kota Sanya, Hainan, Tiongkok pada Kamis.
"Yang ditandatangani oleh Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen Kapasitas Bulk Vaccine 2021 - di mana Sinovac akan memberikan prioritas kepada BioFarma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021," kata Retno.
Di samping MoU untuk kapasitas vaksin 2021, pihak Sinovac dan Bio Farma juga menandatangani perjanjian awal pembelian dan distribusi vaksin Covid-19. Lewat perjanjian itu, Sinovac menyetujui produksi vaksin Covid-19 sampai 40 juta dosis mulai November 2020 sampai Maret 2021.
"Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac," ucap Menlu Retno.
Namun, Retno belum menyebutkan lebih lanjut harga penjualan vaksin yang telah disepakati antara Sinovac dan Bio Farma. Walaupun demikian, usai menghadiri pertemuan bilateral dengan rekannya dari Tiongkok , Retno menyampaikan dua negara berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang vaksin, yang salah satu prinsipnya memastikan harga vaksin terjangkau.
Ia juga menyebut industri farmasi dan Pemerintah Tiongkok menunjukkan komitmen kuat untuk bekerja sama dengan Indonesia, khususnya terkait pengadaan dan distribusi vaksin Covid-19.
Selain menyaksikan penandatanganan perjanjian antara Bio Farma dan Sinovac, Retno Marsudi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga menemui perwakilan dari Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) dan perusahaan vaksin CanSino Biologics/CanSinoBIO.
Pertemuan itu merupakan bagian dari kunjungan kerja Menlu Retno dan Menteri BUMN Erick Thohir di China, di mana keduanya diutus Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti beberapa kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.