Soal Mutu Pendidikan Keagamaan, Ini Kata Menag pada Muhammadiyah
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan apresiasinya kepada Muhammadiyah yang senantiasa meningkatkan mutu pendidikan keagamaan di Indonesia.
“Ya, apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Muhammadiyah, khususnya kepada para guru yang hari-harinya bekerja dan selalu diisi untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan keagamaan di Indonesia,” ujar Menag, dalam keterangan diterima ngopibaeng.id, Senin 4 Maret 2019.
Sebelumnya, Menag memberikan sambuta di depan 180 peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Mejelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Indonesia, Sabtu lalu.
Rakornas Dikdasmen yang digelar selama tiga hari selama tiga hari dari 1 – 3 Maret 2019 berlangsung di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Menag dalam sambutannya juga menyampaikan, ormas seperti Muhammadiyah menjadi tempat strategis merawat dan menjaga kehidupan keagamaan dari waktu ke waktu sesuai konteks yang dihadapi.
Menag Lukman Hakim yang sekaligus mengisi materi dalam Rakornas Dikdasmen Muhammadiyah 2019 dengan tema “Kebijakan Kementerian Agama dalam Penguatan Moderasi Beragama”.
Menurutnya, Muhammadiyah, memiliki kontribusi di bidang pendidikan luar biasa. Karena hanya melalui pendidikan, wawasan setiap anak bangsa bisa diperluas dan diperdalam yang menjadi syarat mutlak lahirnya kearifan.
“Kearifan dan kebijakan hanya muncul dari mereka yang memiliki wawasan dan pemahaman mendalam dari kebersihan hati dan itu hanya bisa dibentuk oleh pendidikan,” ujar Menag Lukman Hakim.
Turut hadir mendampingi Menag, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A. Umar dan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno. Tampak juga hadir Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Baidowi. (adi)
“Kearifan dan kebijakan hanya muncul dari mereka yang memiliki wawasan dan pemahaman mendalam dari kebersihan hati dan itu hanya bisa dibentuk oleh pendidikan,” ujar Menag Lukman Hakim.