Soal Polusi Mikro Plastik, Pemerintah Belum Punya Antisipasi
Bahaya polusi mikro plastik di aliran Kali Surabaya, nampaknya harus menjadi perhatian serius pemerintah. Apalagi Sungai Brantas sejatinya sudah menjadi sungai strategis nasional. Salah satu hilir Sungai Brantas adalah Kali Surabaya. Dari kali inilah PDAM Surya Sembada, milik Pemkot Surabaya mengambil bahan baku air untuk kemudian diolah dan didistribusikan kepada pelanggan.
Sayangnya, meski bahaya polusi mikro plastik sudah mengancam di depan mata, namun PDAM Surya Sembada menyatakan belum mempunyai alat khusus yang bisa menyaring polusi mikro plastik.
“Itu perlu jadi perhatian juga sih apalagi PDAM belum ada alatnya untuk menyaring mikro plastik. Pedoman kami, yaitu Permenkes RI No 492 Tahun 2010, juga belum mengatur soal polusi mikro plastik ini,” kata Manajer Laboratorium dan Kalibrasi PDAM Surya Sembada, Achmad Agus Salim kepada ngopibareng.id, Selasa 23 Oktober 2018.
Salim pun menambahkan, bahwa mikro plastik memang berbahaya apabila sampai masuk ke dalam bahan pangan, air khususnya. Ancaman bahaya ini sebenarnya tak hanya terdapat di wilayah air permukaan. Laut pun, kandungan mikroplastik ada.
“Yang pertama kali terbukti, ada di dalam air minum dalam kemasan (AMDK),” kata Achmad Agus Salim.
Limbah domestik adalah penyumbang terbesar untuk untuk polusi kasus mikro plastik. Oleh karena itu Pemerintah Kota Surabaya seharusnya perlu serius menganggapi masalah ini. Beberapa kota seperti Banjarmasin dan Balikpapan bahkan sudah mulai mengatur warganya dalam penggunaan tas kresek.
“Hal yang sama, seharusnya bisa juga dilakukan di Surabaya. Hal ini, dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi sampah plastic,” kata Daru Setyorini, aktivis Ecological Observation & Wetlands Conservation (Ecoton), sebuah lembaga nirlaba yang menaruh perhatian pada kelestarian Sungai Brantas.
Dia juga menambahkan, kepedulian masyarakat juga menjadi hal yang tak kalah penting. Menurutnya, sungai adalah sumber kehidupan. Membuang sampah plastik ke sungai sama dengan memperburuk kualitas hidup sendiri.
“Pemerintah harus serius menyusun pokja dan menjadikan masalah sampah di Kali Surabaya ini menjadi masalah yang harus diselesaikan bersama. Masyarakat, juga harus turut berkontribusi,” ujar dia. (tts)