Soal Kondom Bergambar Capres,TKN: Prabowo pun Calon Simbol Negara
Foto produk kondom dibungkus paket bergambar capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin yang beredar di grup-grup WhatsApp dinilai telah merendahkan martabat bangsa. Karena, Jokowi dan Ma'ruf Amin adalah calon simbol negara. Begitu juga dengan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Pak Jokowi bukan simbolnya partai pengusung dan relawannya. Begitu juga dengan Pak Prabowo, bukan simbol partai dan pengusungnya. Mereka calon simbol negara," kata Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima.
Dalam era kampanye dan masa kampanye ini, sambung Bima, jangan sampai ada hal-hal yang malah merendahkan martabat bangsa.
"Bila kita tidak bisa menghormati para pemimpinnya sendiri, bangsanya juga tidak akan bisa hormat. Jadi, itu tidak lagi bisa memahami bagaimana keadaban bangsa ini harus kita jaga," ujarnya.
Bima mengungkapkan hal itu dalam acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu 10 Maret 2019.
"Bila kita tidak bisa menghormati para pemimpinnya sendiri, bangsanya juga tidak akan bisa hormat. Jadi, itu tidak lagi bisa memahami bagaimana keadaban bangsa ini harus kita jaga," ujar Aria Bima.
Menurutnya, kampanye yang tidak beradab tersebut harus diwaspadai. Bukan dalam rangka menang dan kalah, tetapi bagaimana membangun demokrasi yang beradab dan bermartabat.
"Saya kira harus dicermati betul bahwa kedua timses untuk saling menjaga. Karena ini bukan merupakan tradisi demokrasi yang kami bangun," ungkapnya.
Seperti dilansir ngopibareng.id, sebelummnya, sejumlah pengguna aplikasi obrolan WhatsApp dan warganet di media-media sosial, tengah digegerkan oleh foto yang memperlihatkan alat kontrasepsi kondom berbungkus gambar Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin.
Bravo-5 Jawa Timur, salah satu tim relawan Jokowi-Maruf Amin, mengakui mendapatkan foto kondom tersebut.
Mereka menegaskan, foto itu sengaja disebar untuk menanam fitnah atau kampanye hitam yang diarahkan kepada pasangan Jokowi – Maruf Amin.
Rusak Tatanan Demokrasi
Ketua Bravo-5 Jawa Timur Ubaidillah Amin alias Gus Ubaid, mengatakan pihaknya mengutuk cara-cara berpolitik yang tidak sehat. Karena, perilaku semacam itu dapat merusak tatanan demokrasi yang sudah dibangun.
“Kami mengutuk keras kampanye hitam terhadap Jokowi - KH Maruf Amin dan kami meminta pihak berwenang segera mengusutnya,” kata Gus Ubaid.
Menurut dia, pendukung Jokowi tidak mungkin membuat alat kontrasepsi tersebut dan dibagi-bagikan kepada masyarakat, apalagi dibungkus dengan simbol 01.
Ini karena relawan Jokowi – Maruf selalu berkampanye sehat dan menyampaikan hal yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Kami yakin mereka sengaja melakukan kampanye hitam ini, karena elektabilitas mereka semakin merosot. Ini bukan sekali dua kali kampanye hitam seperti ini. Emak-emak mereka di Karawang dan Sulsel juga kampanye hitam, dibilang kalau 01 menang, azan dihilangkan dan menghapus pendidikan agama. Ini kan fitnah yang keji dan ngawur,” cecarnya tanpa menyebut pihak yang dimaksud.(adi/frd)